Salin Artikel

Selidiki Penyebab Kematian David Jacobs, Polisi Akan Minta Keterangan Ahli

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian akan memanggil beberapa ahli untuk menyelidiki kematian atlet paratenis meja Dian David Michael Jacobs (45).

David Jacobs diketahui tergeletak di pinggir rel kereta api antara Stasiun Gambir-Juanda pada Kamis (27/4/2023).

"Update terakhir kami mau panggil saksi ahli untuk selesaikan proses penyelidikan," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Hady Saputra Siagian saat dikonfirmasi, Jumat (5/5/2023).

Dalam hal ini, ia akan memanggil empat orang ahli, yakni ahli kedokteran forensik, ahli kecelakaan kereta api, ahli fisika, dan dari PT KAI.

"Saksi ahli Dokfor, saksi ahli PT KAI, saksi ahli terkait kecelakaan kereta api, satu lagi saksi ahli fisika terkait gaya kinematika," tutur Hady.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil otopsi oleh tim kedokteran Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) terhadap jasad David Jacobs guna mencari tahu penyebab kematiannya.

"Iya betul (menunggu hasil otopsi), otopsi itu salah satu upaya kami mengetahui dalam proses penyelidikan dan penyidikan untuk mengetahui penyebab kematian seseorang," kata Komarudin.

Komarudin menambahkan, pada proses pemeriksaan awal, pihaknya menduga David meninggal akibat adanya benturan benda tumpul.

Sebab, pada saat jasad David ditemukan, terdapat bekas luka pada bagian kepalanya.

Akan tetapi, hal itu masih sebatas dugaan karena sampai saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan tim kedokteran untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya sang atlet.

"Tapi kita masih koordinasi dengan pihak kedokteran. Sementara hasil awal pemeriksaan akibat benturan tumpul, tapi masih harus didalami lagi, apakah ada faktor lain," tutur Komarudin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/05/09255271/selidiki-penyebab-kematian-david-jacobs-polisi-akan-minta-keterangan-ahli

Terkini Lainnya

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan Untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan Untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Gas Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Gas Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke