BEKASI, KOMPAS.com - AD (24), salah satu karyawati pabrik di Cikarang yang menjadi korban ajakan bos untuk jalan bareng demi perpanjangan kontrak, mendatangi Polres Metro Bekasi pada Selasa (8/5/2023).
Kuasa Hukum AD yakni Untung Nassari menyebut, kliennya itu dicecar 35 pertanyaan perihal kejadian yang ia alami.
"Hari ini, agenda berita acara pemeriksaan dari pelapor dan dua saksi hadir. Saksi dari pelapor tentunya," ujar Untung kepada awak media di Polres Metro Bekasi, Selasa.
Pemeriksaan itu berjalan sejak sekitar pukul 10.30 WIB hingga 13.00 WIB.
Sejumlah pertanyaan terkait pekerjaan dan kejadian yang dialami oleh AD pun ditanyakan oleh penyidik.
"(Pertanyaan) tadi seputar rekrutmen, kemudian tentang posisi pekerjaan dan belum masuk ke pokok perkara," kata Untung lagi.
Pihak kuasa hukum menilai, tidak menutup kemungkinan kasus ini terus berkembang.
Sebab, pihak penyidik masih akan terus menggali keterangan baik dari AD atau pihak terlapor.
"Kemungkinan nanti ada tambahan, barangkali ya, karena memang di dalam keterangan itu dikembangkan oleh penyidik, dimungkinkan setelah ada saksi-saksi, ada tambahan saksi, tapi akan dikomunikasi lebih lanjut," tutur Untung.
Pengakuan korban
Beberapa hari sebelumnya, AD juga telah menceritakan pengalamannya menerima tindakan tidak sopan dari bosnya.
Bosnya yang berposisi sebagai manager itu disebut berkali-kali mengajak AD untuk jalan berdua dengan iming-iming perpanjang kontrak.
"Sudah hampir enam bulan itu, (diajak) 'ayo makan' gitu, selalu nagih, lama-lama saya jadi risih, terus takut," ucap AD kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).
AD mengaku ajakan bosnya itu bahkan membuat batinnya tertekan. Atasannya selalu memaksa dan mengancam untuk memutus kontrak kerja AD di perusahaan.
"Iming-imingnya itu kalau mau diperpanjang, harus mau diajak jalan, kalau enggak mau diajak jalan, ya sudah, habis kontrak saja," ungkap AD.
Meski dengan segala tekanan dari atasannya, namun AD selalu mengelak dan meminta agar tidak jalan berdua saja.
"Dia (atasan AD) selalu tanya kapan jalan berdua, saya selalu alasan 'iya, nanti. Saya maunya bareng-bareng', tapi dia selalu enggak mau, maunya berdua," kata AD.
"Lama-lama dia kesal, akhirnya saya tegaskan dia lewat pesan WhatsApp bilang 'maaf pak, saya enggak bisa jalan berdua', di momen itu dia langsung marah, nomor saya diblokir, padahal kan saya masih kerja di situ," tutur dia lagi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/09/20055521/datangi-polres-metro-bekasi-karyawati-yang-diajak-jalan-bos-demi
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.