Salin Artikel

Nostalgia di Toko Gunung Agung Kwitang, Bukan Sekadar Toko Buku...

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak 2009, Shifa (37) rajin main ke Toko Gunung Agung Kwitang, Jalan Kwitang No 38, Senen, Jakarta Pusat.

Bagi dia, Toko Gunung Agung bukan sekadar toko buku. Sebab, ada banyak hal yang bisa dia dapatkan hanya dengan main ke toko buku yang telah berdiri sejak 1953 itu.

“Saya mulai tinggal di Jakarta 2009 dan kantor saya di dekat Stasiun Gambir. Karena kerja saya agak menguras waktu dan pikiran, Toko Gunung Agung jadi tempat main,” ujar Shifa kepada Kompas.com, Senin (22/5/2023).

“Ya baca buku, ya makan di A&W,” lanjut wanita yang bekerja sebagai pegawai negeri itu.

Salah satu daya tarik Toko Gunung Agung yang melekat pada Shifa adalah kelengkapannya.

Lantaran, pernah ada buku yang tidak didapatkannya di toko lain, tapi tersedia di Toko Gunung Agung.

“Saya pernah nyari buku, agak lupa buku apa. Cari ke mana-mana enggak dapat, tapi amazing-nya di Gunung Agung ada, lho,” ujar dia.

Kelengkapan Toko Gunung Agung juga jadi hiburan tersendiri. Khususnya dengan banyaknya pilihan yang bisa jadi ‘oleh-oleh’ untuk dibawa pulang.

“Aku (pernah) beli buku mewarnai orang dewasa, beli pensil warna. Kayak berasa-anak-anak lagi. Selalu excited kalau ke Gunung Agung,” tutur Shifa.

“Rencana beli buku, pulangnya banyak tentengan. Ya buku, ya alat tulis, ya tempat pensil. Sampai kado buat keponakan juga saya pasti beli di sini,” sambung dia.

Ada ikatan batin

Mengetahui kabar Toko Gunung Agung akan tutup di penghujung tahun 2023, Shifa mengaku merasa sedih.

Hal itu disebabkan dirinya merasa selalu ada alasan untuk kembali datang.

“Kalau tutup ya bisa jadi malah enggak ke mana-mana. Nilai history-nya ada kalau ke Gunung Agung. Enggak cuma dapat bukunya aja. Ada ikatan batin,” imbuh Shifa.

Namun, Shifa menyadari arus pengunjung Toko Gunung Agung yang semakin sepi.

“Orang terbiasa ada pembatasan sosial pas Covid lagi parah. Jangankan ke toko buku, keluar rumah saja dibatasi banget. Orang-orang lebih milih beli online sih, mungkin (jadi alasan) kenapa toko buku jadi sepi,” tutur dia.

Padahal menurutnya, memegang fisik sebuah buku sebelum membeli lebih memuaskan.

“Menurutku, enggak puas kalau enggak megang bukunya dulu. Sampai sekarang aku masih lebih suka beli buku ke toko buku daripada online,” pungkas Shifa.

Untuk diketahui, PT Gunung Agung Tiga Belas yang menaungi Toko Buku Gunung Agung mengumumkan akan menutup semua cabang toko atau outlet-nya di berbagai kota karena terus menderita kerugian.

Sebelumnya, penutupan sebagian outlet sudah dilakukan sejak 2020. Beberapa toko buku yang ditutup antara lain berada di Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta.

Teranyar, manajemen memastikan akan menutup semua toko buku yang tersisa pada 2023. Keputusan ini terpaksa dilakukan karena biaya operasional tidak bisa ditutup dari pendapatan penjualan buku.

"Keputusan ini (Toko Buku Gunung Agung tutup) harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar," kata manajemen PT Gunung Agung Tiga Belas dalam keterangan resminya, Minggu (21/5/2023).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/23/05000011/nostalgia-di-toko-gunung-agung-kwitang-bukan-sekadar-toko-buku-

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke