Salin Artikel

Waspada Penipuan Jastip "War" Tiket Konser Coldplay yang Kian Marak...

JAKARTA, KOMPAS.com - Penipuan bermodus jual beli tiket konser band asal London, Inggris, Coldplay, di Indonesia kian marak. Puluhan orang menjadi korban dan melapor ke polisi.

Sedikitnya terdapat 60 laporan korban yang masuk ke Polda Metro Jaya hingga Senin (22/5/2023) kemarin. Jumlah ini belum termasuk pelapor di Bareskrim Polri dan beberapa polda berbagai daerah.

"Korban yang melaporkan ke tempat kami lebih kurang 60 orang," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis, Senin.

Kepolisian kini tengah menyelidiki penipuan di tengah euforia masyarakat menyambut kedatangan Coldplay, hingga berebut membeli tiket konser yang berlangsung pada 15 November 2023.

Dari puluhan laporan yang ditindaklanjuti, Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku penipuan tiket konser Coldplay terhadap seorang korban berinisial NAFP (25) pada Minggu (21/5/2023).

Penipu diketahui sepasang suami istri (pasutri) bernama Arditya Bona Forta (22) dan Widya (24), warga Kecamatan Kasihan, Kecamatan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Arditya dan istrinya diduga telah menipu banyak calon penonton Coldplay di Indonesia dengan modus menawarkan jasa titip (jastip) pembelian tiket. Aksinya dilakukan secara daring melalui media sosial Twitter hingga meraup untung lebih dari Rp 257 juta.

"Kami men-tracing yang ada di tabungan mereka ada sebesar Rp 257 juta. Ini untuk hasil penyidikan sementara," kata Auliansyah.

Siasat mencari korban

Menurut Auliansyah, kedua pelaku sudah mempersiapkan rencananya secara matang sebelum melakukan aksi penipuan jastip "war" tiket Coldplay.

Mereka membeli akun Twitter bernama @findtrove_id yang sudah memiliki banyak followers. Arditya dan Widya juga membeli akun rekening bank milik orang lain secara daring.

Akun Twitter itu dibeli pelaku seharga Rp 750.000. Sementara rekening bank milik orang lain dibeli juga secara daring dengan harga Rp 450.000.

"Dari akun ini, mereka membuka jastip war tiket konser Coldplay 'Music of the Spheres in Jakarta'," ungkap Auliansyah.

Bagi calon korban yang berminat, pelaku mengharuskan membayar Rp 50.000 sebagai tanda jadi atau booking penggunaan jasa.

Setelah itu, korban juga diarahkan untuk bergabung dalam grup aplikasi pesan WhatsApp yang dibuat oleh kedua pelaku. Lewat grup ini, pelaku menyampaikan bahwa tiket yang diinginkan para korban sudah terpesan.

"Kemudian, tersangka meminta korban untuk membayar tiket secara full dalam waktu satu jam. Jika tidak menyetorkan uang, maka uang Rp 50.000 akan hilang," tutur Auliansyah.

Korban yang khawatir gagal mendapatkan tiket akhirnya mentransfer uang dengan nominal yang sudah ditentukan oleh para pelaku.

Usai mendapatkan uang kiriman dari korban, pelaku langsung menghilang dengan cara menonaktifkan akun Twitter dan nomor telepon WhatsApp.

"Padahal tersangka menginfokan akan mengirim e-ticket dalam 1 jam setelah pembayaran," jelas Auliansyah.

Dalami keterlibatan pihak lain

Arditya dan Widya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat dengan Pasal 28 Ayat 1 juncto Pasal 45A ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Kedua tersangka juga dijerat dengan Pasal 378 dan 372 KUHP, serta Pasal 3, 4 dan 6 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Auliansyah menambahkan bahwa saat ini penyidik masih terus mendalami berapa banyak jumlah korban yang telah tertipu oleh Arditya dan Widya.

Selain itu, penyidik juga mendalami apakah ada keterlibatan pihak penjual akun Twitter, maupun rekening bank kepada tersangka.

"Jadi setelah kami melakukan proses penyidikan, ternyata di Twitter pun ada yang jual beli rekening. Jadi memang ada orang yang menawarkan untuk jual beli rekening," tutur Auliansyah.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko berharap, masyarakat yang menjadi korban penipuan jual beli tiket konser Coldplay.

Dengan begitu, penyidik dapat mengusut tuntas kasus penipuan jastip pembelian tiket Coldplay dan mencegah bertambahnya korban.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/23/08404901/waspada-penipuan-jastip-war-tiket-konser-coldplay-yang-kian-marak

Terkini Lainnya

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke