Dengan suara bergetar dan napas yang terengah-engah, Iis mengungkapkan lima anggota keluarganya yang meninggal dunia karena terbakar hidup-hidup.
"Ibu saya meninggal, keponakan saya empat, masih kecil-kecil. Yang pertama namanya Iqbal, umurnya sembilan tahun; Ilyas, umurnya empat tahun; Kanza umurnya tiga tahun; Ilsan dua tahun," ujar Iis di Jalan Tanah Merah Bawah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Rabu (7/6/2023).
Saat itu Ilyas dan Iqbal tengah mengaji di suatu tempat.
Setelah mengetahui adanya kebakaran, Iis menjemput keponakannya itu untuk kabur dari kobaran si jago merah.
"Cuma saya enggak kuat sama asapnya dan saya keburu pingsan. Ilsan kebakar di motor. Saya angkat motornya, seluruh badannya kebakar," ucap Iis.
"Ilyas teriak-teriak minta tolong, tapi saya tidak bisa bantu dia. Ibu saya sudah enggak ada bajunya, sudah terbakar," ungkap Iis melanjutkan sambil menangis.
Usai insiden itu, Iis dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Meski rasa sakit begitu dalam akibat luka bakar yang dialaminya, dia berusaha untuk sembuh.
"Saya pikir mereka semua sembuh, ternyata saya ditinggal. Semuanya enggak ada yang menemani saya, semua pergi. Jari saya terbakar, hangus," imbuh Iis yang seketika tangisannya terdengar keras.
Kini, Iis tidak tahu akan melakukan apa untuk kemudian hari.
Dia hanya bisa merapal doa untuk lima anggota keluarganya yang telah meninggal dunia.
"Saya minta Pertamina, tolong bertanggung jawab atas kehilangan keluarga saya, lima orang. Untuk diri saya, untuk kakak saya yang kehilangan anaknya. Saya mohon untuk Pertamina...." kata Iis yang tidak kuat lagi melanjutkan ceritanya.
Belum dapat kompensasi yang layak
Saat ini, sudah tiga bulan lebih berlalu pasca ledakan di Depo Pertamina Plumpang menyebabkan kebakaran hebat di Kampung Tanah Merah.
Namun, pemerintah dinilai belum menyelesaikan sejumlah persoalan akibat kebakaran itu. Sebab, hingga saat ini, para korban belum juga mendapatkan kompensasi layak.
Ketua Tim Advokasi Pembela Warga Tanah Merah, Faizal Hafied, mengungkap tuntutan apa saja yang mereka minta agar kliennya merasa tidak diabaikan pihak terkait.
"Kami meminta Bapak Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Bapak Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto untuk segera mengusut tuntas dan transparan peristiwa kebakaran dan meledaknya Depo PT Pertamina Patra Niaga Plumpang," kata Faisal dalam jumpa pers di Tanah Merah, Rabu (7/6/2023).
Faisal berpendapat bahwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang diduga terjadi akibat kelalaian dan hal tersebut sesuai dengan Pasal 188, 359, serta 360 KUHP.
Dalam kesempatan ini, Faisal juga memohon Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus yang berkaitan dengan tanggung jawab PT Pertamina Patra Niaga Plumpang dan PT Pertamina (Persero).
"Mereka harus bertanggung jawab atas penyelesaian permasalahan korban meninggal dunia, luka-luka, cacat tetap, dan kehilangan harta benda, serta kerugian materi dan imateri yang belum tuntas sampai hari ini," ucap Faisal.
Faisal berujar, Warga Kampung Tanah Merah juga meminta perhatian khusus dari Menteri BUMN Erick Thohir atas penyelesaian tragedi kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/07/15240801/isak-tangis-korban-kebakaran-depo-pertamina-plumpang-ceritakan-5-anggota