Salin Artikel

Kapok Kemalingan, Kuli di Duren Sawit: Sekarang Lebih Waspada, Biasanya Bebas Taruh Motor...

Adapun tas seorang kuli berinisial D (47) dicuri oleh pengamen berinisial A (27) di Jalan Malaka III RW 06, Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit. Di dalam tas itu terdapat kunci motor rekan D, yakni Jayadi (53).

"Sekarang saya dan teman-teman jadi lebih waspada. Tadinya bisa menaruh motor (dan barang lainnya) dengan bebas karena lingkungan sini emang aman," ungkap Jayadi di Kantor Sekretariat RW 06 Kelurahan Malaka Sari.

Biasanya, barang-barang yang dibawa Jayadi, D, dan rekan kuli lainnya ditaruh di lantai satu rumah yang sedang mereka bangun. Motor pun diparkirkan tepat di luar rumah, dekat pagar.

Namun, usai kejadian yang menimpa Jayadi dan teman-temannya, mereka akan lebih hati-hati dalam menaruh barang.

"Saya dan teman-teman kerja di sini udah lama, udah kenal warga setempat. Baru kejadian maling begini ya kali ini," ujar Jayadi.

"Aman-aman aja, sebelum kejadian ini, kami menaruh barang di bawah. Sekarang bakal jadi lebih waspada, bawa barang-barang ke lantai dua dan masukin motor ke dalam untuk antisipasi," imbuh dia.

Sebelumnya, pada Rabu siang, A nekat masuk ke garasi rumah yang sedang dibangun. Pada saat itu, Jayadi, D, dan kuli bangunan lainnya sedang beristirahat di lantai dua.

Kebetulan, D menaruh tasnya di lantai satu, tepatnya di area garasi. Tas itu berisi KTP milik D dan tiga kunci motor, termasuk kunci milik Jayadi.

Salah satu kuli bangunan sempat melihat A sedang mengamen. Namun, kuli itu tidak mencurigainya karena A sering melintas di sana.

Biasanya, A mengamen tanpa membuat masalah. Kali ini, A nekat mencuri sampai membuat warga setempat terkejut akan kelakuannya.

"Yang lihat langsung kasih tahu ke yang punya tas kalau tasnya diambil pengamen. Pas dicek ke garasi, benar enggak ada. Langsung pada nguber," tutur Jayadi.

Menurut kesaksian Jayadi dan rekan-rekannya, A sudah berada cukup jauh dari lokasi pencurian.

Namun, karena A berjalan dengan santai, korban dan para saksi bisa langsung menghampirinya. A sempat tidak mengakui perbuatannya ketika diinterogasi.

"Ditanyain, katanya tasnya D diambil teman A (karena tidak ada padanya), dia jawabnya berbelit-belit. Ternyata tas dibuang ke bak sampah. Karena enggak mau ngaku, dibawa ke kantor RW," ungkap Jayadi.

Saat dibawa ke Kantor Sekretariat RW 06, A masih tidak mengakui perbuatannya. Bahkan, dia menyembunyikan KTP-nya agar warga setempat tidak mengetahui identitasnya.

Usai diinterogasi selama sekitar satu jam, A baru mengakui perbuatannya. Saat ini, A sudah dibawa ke Polsek Duren Sawit untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Beberapa barang bukti yang dibawa mencakup ukulele dan pakaian yang digunakan A saat mengamen.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/07/17391661/kapok-kemalingan-kuli-di-duren-sawit-sekarang-lebih-waspada-biasanya

Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke