Salin Artikel

PPKPI Buka Pelatihan Kerja untuk Warga, Ini Perbedaannya dengan PPKD

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuka pelatihan kerja yang dipusatkan di Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri (PPKPI) kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, dimulai Kamis (8/6/2023).

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta, Hari Nugroho menjelaskan, pelatihan kerja bagi peserta di PKPI Provinsi berbeda dengan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) di tingkat kota.

Perbedaan PPKPI dan PPKD terletak pada waktunya pelatihannya.

"PPKD dan PPKPI ini ada di jam pelajarannya. PPKD ada yang 40 hari dan di sini itu bisa 60 hari," ujar Hari saat dikonfirmasi, Jumat (9/6/2023).

Hari mengatakan, perbedaan waktu pelatihan para peserta itu berkaitan dengan peralatan yang tersedia di PPKPI dan PPKD di tingkat Kota.

"Jadi yang membedakan hanya jam pelajaran karena terkait dengan peralatan dan kompetensi dan ke arah industri," ucap Hari.

Untuk diketahui, jumlah peserta pelatihan PPKPI di bawah Disnakertrans itu berjumlah 420 orang yang dibagi dalam 21 kelas.

"Tadi kita sudah membuka pelatihan untuk angkatan dua. Pelatihan kerja itu meliputi pengelasan, pelatihan komputer. Pesertanya itu ada 420 orang," ujar Hari.

Para peserta pelatihan itu berusia bervariatif mulai 17 tahun hingga 50 tahun. Mereka menjalani pelatihan selama 60 hari yang nantinya akan mendapat sertifkat.

"Syartat pelatihan ini bagi warga yang ber KTP DKI yang belum bekerja atau yang mengalami PHK. Kita latih nanti akan mendapatkan sertifikat," ucap Hari.

Pelatihan kerja ini diharapkan menekan jumlah pengangguran yang ada di Jakarta. Sebab setelah menjalani pelatihan, para peserta itu akan ada yang disalurkan ke perusahaan-perusahaan atau membuka wirausaha sendiri.

"Sejauh ini sekitar 78 hingga 83 persen penyerapan tenaga kerjanya," ucap Hari.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/09/10591271/ppkpi-buka-pelatihan-kerja-untuk-warga-ini-perbedaannya-dengan-ppkd

Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke