Salin Artikel

Calon Pengantin Ini Tak Curigai WO yang Diduga Menipunya: Tak Ada "Review" Negatif

Pemilik WO tersebut diduga menipu M yang sudah mentransfer uang Rp 25 juta. Korban percaya lantaran temannya menggunakan jasa WO yang sama.

"Saya melihat dari teman yang memakai dekorasi dia dan bagus, serta sesuai dengan tema yang saya dan calon suami inginkan, yaitu rustic decor. Setelah saya tanya-tanya pun harganya affordable, sesuai budget," kata M saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

M kemudian mencari tahu lebih lanjut soal WO tersebut. Di tengah pencarian itu, M mengetahui bahwa jasa dekorasi pernikahan itu digunakan salah satu artis di Tanah Air.

Saat bertemu M, pemilik WO itu mengaku pegawai artis tersebut.

"Setelah saya cek pun tidak ada review negatif di Google, benar-benar enggak ada sama sekali," ucap M.

"Teman saya yang pakai (WO) dia juga beres dan fine-fine aja, makanya saya memutuskan pakai WO tersebut," lanjut dia.

Setelah bersepakat menggunakan jasa WO tersebut, M dan calon suami menyetorkan sejumlah uang down payment (DP) kepada pelaku pada Agustus 2022.

Hingga kini, uang yang telah disetorkannya mencapai Rp 25 juta dari total Rp 47 juta yang harus dibayarkan.

Rencananya, kedua calon pengantin bakal menggelar pernikahan di kawasan Jakarta Timur.

"Wedding saya baru akan dilaksanakan di 4 November 2023 nanti, tapi uang saya yang sudah masuk ke beliau senilai Rp 20 jutaan dari total Rp 47 juta," ujar M.

Sepekan terakhir, sang pemilik WO tak bisa dihubungi. Bahkan, M mendengar kabar bahwa pemilik WO dibawa ke kantor polisi.

"Terakhir kami transfer itu tanggal 26 Mei 2023 dan terakhir Jumat 9 Juni, saya WhatsApp sudah ceklis satu dan dapat kabar beliau bermasalah, bahkan sudah dibawa ke Polsek Pasar Minggu," ungkap M.

M mengetahui pemilik WO melakukan penipuan setelah menghubungi fotografer yang disebut akan bekerja di pernikahannya.

Perempuan itu bahkan menghubungi pihak katering dan terungkap bahwa pelaku memiliki utang Rp 350 juta.

"Setelah saya cek ke fotografer yang katanya nanti akan saya pakai, si fotografer tersebut katanya sudah lama enggak kerja sama WO-nya. Nah dari situlah semua terbongkar," papar M.

Rupanya, bukan hanya M yang menjadi korban dugaan penipuan oleh Rina.

Ia mendapat kabar, beberapa korban lain juga mengalami hal serupa. Korban lain, kata M, mengalami kerugian mencapai Rp 20 juta sampai Rp 50 juta.

"Dari Rp 20 juta baru dikembalikan Rp 3 juta setelah didatangi ke rumahnya. Si WO tersebut hanya janji-janji aja, bahkan sudah sampai tanda tangan (di atas) meterai, ada juga korbannya yang mencapai (kerugian) Rp 50 juta," tutur dia.

Kini, M berniat melaporkan kasus dugaan penipuan yang menimpanya kepada pihak kepolisian.

"Ada (rencana lapor polisi), masalahnya saya susah payah banget ngumpulin uang Rp 25 juta itu bersama calon suami saya, dan kok tega-teganya ya apalagi setelah saya mendapat kabar enggak enak ini," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/14/12033481/calon-pengantin-ini-tak-curigai-wo-yang-diduga-menipunya-tak-ada-review

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke