Salin Artikel

Curhat Harus Bayar UKT Rp 15 Juta, Maba UI: Jangan Patokan Slip Gaji Saja

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit yang mengeluhkan soal mahalnya UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang harus dibayar mahasiswa baru usai dinyatakan lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Universitas Indonesia (UI).

Seperti yang dirasakan salah satu siswi SMA Negeri 3 Jakarta bernama Sabrina Syifa ini. Setelah berhasil menembus ketatnya persaingan SNBP UI 2023, Sabrina berhasil masuk di jurusan Sastra Prancis, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI pada Maret lalu.

Namun, kini ia justru kebingungan, lantaran UKT yang didapat cukup jauh dari perkiraan dana yang telah dipersiapkan sebelumnya.

"Dapat nominal UKT Rp 15 juta, nominal UKT-ku cukup jauh dari perkiraan dana yang sudah aku sisipkan," ujar Sabrina saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/6/2023).

Keberatan akan nominal UKT yang harus dibayar, ia pun mengajukan banding untuk pengurangan UKT.

Bahkan, kata dia, di laman pengumuman UKT tidak ada pilihan mengajukan banding untuk penurunan UKT.

Hanya ada pilihan untuk 'melihat nominal cicilan' dan 'ajukan pertanyaan'.

"Karena aku keberatan dengan nominal segitu, aku pilih opsi 'ajukan pertanyaan' sebagai bentuk keberatan aku dari nominal yang ditentukan," kata dia.

Namun, walau sudah mengajukan pertanyaan, hingga saat ini ia belum mendapat lampu hijau, dan masih menunggu pengumuman final UKT pada 20 Juni 2023.

"Dari pihak UI merespons sangat lama dan enggak ada lampu hijau dari mereka. Sampai dua kali aku ajukan pertanyaan, baru mereka kasih respons akan mempertimbangkan penurunan biaya UKT aku," tutur Sabrina.

Soal mahalnya UKT ini, kata Sabrina, orangtuanya juga mengaku keberatan dan menyarankan banding UKT, setidaknya 50 persen berkurang dari nominal saat ini.

Orangtua Sabrina menilai, UKT Sabrina saat ini sangat timpang bila berkaca dari uang kuliah kakak Sabrina yang juga berkuliah di UI, jurusan Sastra Jepang tahun 2018.

"Zaman kakakku kuliah di UI 2018, penentuan UKT masih sesuai dengan biaya penghasilan ayah saya. UKT kakak saya hanya Rp 5 juta," jelasnya.

Adapun ayah Sabrina saat ini bekerja sebagai karyawan swasta dengan rentang penghasilan Rp 18-20 juta per bulan.

Kendati begitu, Sabrina berkata, pengeluaran keluarganya juga terbilang besar lantaran harus menanggung kebutuhan keluarga lainnya, alias generasi sandwich.

Ia pun sudah menjelaskan kondisi perekonomiannya kepada pihak universitas.

"Selain sebagai kepala keluarga, ayahku juga menanggung kebutuhan keluarga nenek kami, jadi seperti sandwich generation gitu," jelas dia lagi.

Sabrina berharap agar pihak UI bisa mempertimbangkan seadil-adilnya soal penentuan UKT bagi semua mahasiswanya. Tidak hanya berdasarkan nominal gaji orangtua saja.

"Jadi jangan hanya berpatok pada slip gaji aja, karena nominal gaji pasti juga sesuai dengan kebutuhan masing masing keluarga. Sangat memohon untuk UI bisa menerima banding kami dan mengurangi nominalnya," pungkas dia.

Tanggapan UI

Menanggapi keluhan UKT mahal itu, pihak UI angkat bicara.

Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Universitas Indonesia Amelita Lusia memastikan, tidak ada calon mahasiswa baru (camaba) yang tidak jadi kuliah di UI karena persoalan ekonomi.

"Kami berprinsip tidak ada camaba yang tidak jadi kuliah di UI jika sudah dinyatakan diterima, karena masalah finansial ini," ucap Amel kepada Kompas.com, Jumat (16/6/2023).

Amel menjelaskan, soal penetapan UKT, tersebut sudah didasarkan pada data yang diunggah oleh camaba UI dalam sistem.

Sebab, sebelumnya camaba telah diminta agar melengkapi berkasnya sebagaimana tercantum di sistem penerimaan tersebut.

Jadi, bila camaba UI tidak menyetujui angka penetapan UKT, maka mereka boleh menyampaikan keberatannya dengan mengajukan pertanyaan pada sistem.

Informasi soal pengajuan keberatan tersebut juga telah disebarluaskan kepada camaba lewat sistem.

Pihak UI juga memperpanjang masa untuk melengkapi dokumen sampai tanggal 13 Juni 2023 pukul 23.59 WIB.

"Mulai 14 Juni 2023, Tim Pokja akan meneliti kembali semua dokumen yang diberikan. Nantinya Tim Pokja akan meneliti kembali penetapan UKT yang bersangkutan," terang Amel.

Pada saat bersamaan, kata Amel, UI akan mencarikan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi.

Adapun informasi final terkait penetapan UKT akan diumumkan hari ini, 20 Juni 2023.

Lalu, jika camaba sudah mendapat penetapan UKT, UI juga memperbolehkan camaba membayar dengan skema cicilan.

"Jika sudah ada penetapan UKT-nya, maka mahasiswa yang bersangkutan bisa mengajukan cicilan dalam satu semester untuk tiga kali pembayaran," tutur Amel.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/19/14043441/curhat-harus-bayar-ukt-rp-15-juta-maba-ui-jangan-patokan-slip-gaji-saja

Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke