Salin Artikel

"Warga Kolong Tol Cawang-Pluit Sudah Cukup Panas, Jangan Foto-foto Lagi!"

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga dan anggota organisasi masyarakat (ormas) melarang sejumlah awak media yang ingin melakukan peliputan di bawah kolong Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit Kilometer 17  atau Tol Angke 2 Jelambar Baru, Jakarta Barat.

Peristiwa itu terjadi pada hari ini, Selasa (20/6/2023). Kompas.com menjadi salah satu media yang dilarang untuk meliput.

Bahkan, sejak menginjakkan kaki pinggir kolong tol, warga dengan ketus mengatakan tak boleh ada yang mendokumentasikan atau memasuki permukiman mereka.

"Sekarang enggak boleh masuk dulu. Di dalam (permukiman) sudah panas. Warga juga marah karena (berita) viral-viral kemarin," ucap salah seorang warga saat ditemui di lokasi.

Warga ditemani pria berpakaian ormas menghampiri awak media yang berupaya untuk bisa meliput. Pada saat itu, sempat terjadi adu mulut antara awak media dengan warga dan anggota ormas.

"Kami cuma mau meliput, seenggaknya kalau enggak boleh masuk tolong ada warga yang bisa diwawancarai. Soal bagaimana mereka tinggal di sana, sudah berapa lama," kata salah satu wartawan.

Mendengar hal itu, warga bersikukuh melarang siapa pun mendatangi kediaman mereka.

"Warga juga sudah cukup panas di dalam, jangan foto-foto lagi. Ini kan juga karena pemberitaan media, wartawan. Jangan sampai panas lagi," ujar anggota ormas tersebut.

Sejak pukul 10.20 WIB, para awak media menunggu kepastian untuk dapat masuk ke area dalam. Namun, hingga kini warga tetap tak mengizinkan.

Sementara itu, Lurah Jelambar Baru Danur Sasono mengatakan pihaknya kini tengah mendata warga di kolong Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit. Berdasarkan pantauan di lokasi, terdapat beberapa petugas kelurahan yang melakukan pendataan.

"Arahan pimpinan untuk melakukan pendataan awal saja, mapping. Siapa saja (warga), apa saja yang ada di bawah (kolong tol)," ucap Danur saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Danur berujar, pendataan awal yang dilakukan pada Senin lalu. Setidaknya petugas mendata 31 kepala keluarga yang tinggal di kolong tol tersebut. Tak hanya pendatang, pihaknya juga mencatat adanya warga DKI yang menghuni area itu.

Dia menyatakan, persoalan terkait penggunaan lahan bakal dibahas antara Pemerintah Kota Jakarta Barat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT Jasa Marga.

"Itu aset Jasa Marga, jadi mereka juga rapat internal juga pihak Jasa Marga. Menunggu mereka seperti apa. Kalau itu (permukiman) beradanya pada objek vital ya. Kami menunggu arahan dari pimpinan saja," papar Danur.

Selain dari kelurahan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga mendatangi lokasi, beberapa jam kemudian.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/20/14394121/warga-kolong-tol-cawang-pluit-sudah-cukup-panas-jangan-foto-foto-lagi

Terkini Lainnya

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke