Salin Artikel

Lurah Kapuk Muara Klaim Sudah Sering Penyuluhan dan Kerja Bakti di Rumah Panggung yang Penuh Sampah

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Kapuk Muara Yason Simanjuntak mengeklaim pihaknya sudah berulang kali melakukan penyuluhan kepada warga RT 017/RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, yang di kolong panggungnya terdapat banyak sampah.

Bahkan, Yason mengungkapkan, Kelurahan Kapuk Muara bersama pemangku wilayah juga sering kali bekerja bakti demi mengangkut sampah-sampah yang berada di kolong rumah panggung warga.

"Itu sudah berapa kali sama RT. Itu kan ada RT di situ. Warganya saja yang sudah… kita penyuluhan, apa, semuanya sudah," kata Yason saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (28/6/2023).

"Kadang-kadang kita per tiga bulan juga kerja bakti. Ada warga yang mau kerja bakti, ada yang enggak," ucap ia melanjutkan.

Yason juga mengungkapkan, kerja bakti yang dilakukan Kelurahan Kapuk Muara juga turut membersihkan kali yang berada di sana.

"Di situ kan ada kali. Setiap hari kita membersihkan kali, kerja bakti di situ terus," tutur Yason.

Dia juga membenarkan, sebelum dijadikan permukiman, wilayah di sana merupakan rawa-rawa, lalu didirikan tempat tinggal.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tempat tinggal warga sekitar yang dulunya rawa-rawa ini didominasi dengan rumah panggung.

Penyangga rumah setinggi dua meter menggunakan rangka beton, tetapi tidak sedikit juga masih berupa kayu.

Rumah panggung warga ini didirikan tidak permanen. Pasalnya, masih ada yang menggunakan triplek atau pun kayu untuk fondasi.

Pemandangan tidak enak pun terlihat jelas di daerah sini. Sampah-sampah di bawah kolong rumah panggung berserakan.

Sampah ini meliputi plastik, botol, styrofoam, sayur, sisa makanan, hingga kardus. Sementara itu, juga banyak tanaman liar yang tumbuh di antara tumpukan sampah ini.

Selain ditumbuhi tanaman, di atas sampah ini juga menjadi tempat bermain hewan peliharaan seperti kucing dan ayam.

Di salah satu sudut perkampungan yang dikenal Rawa Indah ini, juga terdapat kandang ayam di atas sampah berserakan tersebut.

Warga sekitar tampaknya sudah terbisa hidup berdampingan dengan sampah selama belasan tahun.

Mereka menjalani kehidupan orang pada umumnya dengan memasak ataupun momong anak.

Salah satu warga bernama Ana (32) mengungkapkan bahwa sampah-sampah yang berserakan di bawah rumah panggung mereka berasal dari masyarakat setempat.

Mereka terpaksa membuangnya karena tidak tersedianya tempat penampungan sementara (TPS) yang tersedia.

“Ya karena enggak ada tempat pembuangannya. Jadi ya begitu saja sudah,” ungkap Ana saat ditemui di RT 17/RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu (28/6/2023).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/28/19005201/lurah-kapuk-muara-klaim-sudah-sering-penyuluhan-dan-kerja-bakti-di-rumah

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke