Salin Artikel

Panitia Kurban Ungkap Duduk Perkara Perselisihan Dewi Perssik dan Ketua RT Terkait Sapi Kurban

Suharto (50), warga sekaligus panitia kurban setempat mengungkapkan akar masalah perselisihan disebabkan karena sopir pribadi Dewi Perssik memiliki gangguan pendengaran.

Akibatnya, perkataan yang diucapkan Malkan tidak bisa disampaikan secara utuh kepada pedangdut berusia 37 tahun itu.

"Itu kan sopir Dewi Perssik indera pendengarannya kurang ya, disampaikan di sini begini, sampai rumah Dewi Perssik jawabannya lain," ujar Suharto kepada wartawan, Jumat (30/6/2023).

Salah satu pernyataan yang tidak benar adalah permintaan uang Rp 100 juta dari ketua RT.

Suharto mengatakan, ketua RT tidak pernah meminta uang sebanyak itu. Pernyataan itu keluar begitu saja layaknya sebuah celetukan.

Sebab, pihak Dewi tiba-tiba mengambil sapi kurbannya meski telah dilakukan ijab kabul penerimaan hewan kurban.

"Sudah ijab kabul penerimaan sapi, tetapi pihak sana tiba-tiba datang lagi untuk mengambil sapinya, ya pihak Pak RT malu," ujar Suharto.

Menurut Suharto, Malkan tidak marah saat Dewi Perssik ingin mengambil sapinya lagi. Tetapi, pihaknya tidak bisa membantu untuk memindahkan sapi tersebut. Mengingat, bobot sapi sampai satu ton.

"Pak RT bilang gini pas pihak sana minta bantuin angkut sapi ke truk, 'Jangankan Rp 1 juta, Rp 2 juta, Rp 100 juta pun enggak mau. Kalau mau ambil (sapi), ambil sendiri'. Pak RT enggak mau ambil risiko, kalau ada apa-apa (dengan) anak buahnya, siapa yang mau tanggung jawab," kata Suharto.

Oleh karenanya, Suharto meluruskan bahwa perkataan Rp 100 juta itu tak memiliki maksud memeras. Hanya ungkapan penolakan karena pihak RT tidak kompeten untuk memindahkan sapi Dewi Perssik.

"Wah itu (pemerasan) salah besar, sopirnya saja yang budek," ujar Suharto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/01/08004491/panitia-kurban-ungkap-duduk-perkara-perselisihan-dewi-perssik-dan-ketua

Terkini Lainnya

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke