Salin Artikel

Ada Teknologi AI di Lampu Lalu Lintas, Warga Mengaku Masih Terjebak Macet

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta memasang teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di lampu lalu lintas persimpangan jalan Jakarta.

Upaya pemasangan teknologi itu menjadi salah satu cara untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota.

Namun rupanya tidak semua masyarakat sebagai pengendara di Jakarta mengetahui teknologi yang sudah dipasang sejak April 2023.

"Termasuk saya ini juga belum tahu soal adanya teknologi itu di lampu merah (lampu lalu lintas)," ujar Riyan (28), salah satu pengendara saat berbincang pada Senin (3/7/2023).

Riyan merupakan pekerja yang bertugas di Jalan Medan Merdeka Selatan. Ia mengaku saat ini masih merasakan kemacetan dalam perjalanan dari rumah tempat bekerja.

"Masih sama, saya masih terjebak macet juga meski tidak parah. Tapi ya intinya jalanan tidak luang," kata Riyan.

Riyan berharap keberadaan teknologi AI di setiap lampu lalu lintas jalan di Ibu Kota dapat mengurangi kemacetan terlebih pada pagi dan sore hari.

"Kalau ditanya setuju, saya setuju. Terutama untuk pagi dan sore hari," ucap Riyan.

Sementara itu, Sandi Septian (29), pengendara motor lainnya mengaku masih merasakan kemacetan saat berangkat dari rumah di Jalan Pondok Labu menuju kantor di HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan.

"Pertama saya belum tahu ada itu (teknologi AI). Kemudian soal macet, tadi masih merasakan macet. Pergi macet, pulang juga macet," kata Sandi.

Sandi berharap pemasangan teknologi itu dapat mengurai macet di semua jalan protokol di Jakarta, khususnya pada jam berangkat dan pulang kerja.

"Dari Mampang ke Kuningan sebelum underpass itu masih macet. Lampu merah masih lama. Kendaran banyak antre. Kalau dipasang AI yang katanya bisa membuat lama durasi lampu hijau, bagus," kata Sandi.

Untuk diketahui, sudah ada 20 teknologi AI yang terpasang di lampu lalu lintas persimpangan jalan Jakarta sejak April 2023.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, teknologi AI yang telah dan akan terpasang itu dapat mengatur durasi lampu lalu lintas.

Pengaturan lampu lalin dengan menambah durasi lampu hijau itu dilakukan secara otomatis dari yang selama ini dilakukan secara manual.

"Traffic light (yang terinstal AI) ini akan melihat kaki simpang mana yang padat sehingga di sana yang akan diberikan prioritas (lampu) hijau lebih banyak," ucap Syafrin.

Syafrin mengatakan, penerapan pengaturan durasi lampu melalui teknologi AI cukup berdampak bagi lalu lintas sehingga bisa mengurai kemacetan di Jakarta.

"Sore hari misalnya, ternyata dari Jakarta Utara yang padat menuju Jakarta Selatan. Maka, kaki simpang sisi di Jakarta Utara akan diberikan waktu (lampu hijau) lebih panjang, sehingga antrean di simpang bisa dihindari," urai Syafrin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/03/21375671/ada-teknologi-ai-di-lampu-lalu-lintas-warga-mengaku-masih-terjebak-macet

Terkini Lainnya

Sama Seperti di Tangsel, Ibu di Bekasi Juga Disuruh 'Icha Shakila' untuk Cabuli Anak Kandung

Sama Seperti di Tangsel, Ibu di Bekasi Juga Disuruh "Icha Shakila" untuk Cabuli Anak Kandung

Megapolitan
Satpol PP Pulogadung Tegur PKL yang Masih Berjualan di Trotoar

Satpol PP Pulogadung Tegur PKL yang Masih Berjualan di Trotoar

Megapolitan
Polisi Segera Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Segera Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandungnya

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
Video Viral Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandungnya Sendiri, Polisi Tangkap Pelaku

Video Viral Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandungnya Sendiri, Polisi Tangkap Pelaku

Megapolitan
Pemprov DKI Sediakan 4 Rute Khusus Transjakarta Menuju PRJ Kemayoran, Ini Rinciannya

Pemprov DKI Sediakan 4 Rute Khusus Transjakarta Menuju PRJ Kemayoran, Ini Rinciannya

Megapolitan
Jakarta Fair 2024, 2.550 Perusahaan Bakal Pamer Produk Unggulan

Jakarta Fair 2024, 2.550 Perusahaan Bakal Pamer Produk Unggulan

Megapolitan
Datangi Warga Eks Kampung Bayam di Huntara, Jakpro Janjikan Pekerjaan di JIS

Datangi Warga Eks Kampung Bayam di Huntara, Jakpro Janjikan Pekerjaan di JIS

Megapolitan
Polisi Ungkap Kondisi Psikologis Dua Anak Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Cipayung Membaik

Polisi Ungkap Kondisi Psikologis Dua Anak Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Cipayung Membaik

Megapolitan
Galian Saluran Air di Cipulir Makan Badan Jalan, Jalan Ciledug Raya Jadi Macet

Galian Saluran Air di Cipulir Makan Badan Jalan, Jalan Ciledug Raya Jadi Macet

Megapolitan
Dua Anak Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Cipayung Sudah Kembali Bersekolah

Dua Anak Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Cipayung Sudah Kembali Bersekolah

Megapolitan
Tolak Tapera, Buruh: Gaji Dipotong Tiap Bulan, Hasilnya Tak Bisa Langsung Dinikmati

Tolak Tapera, Buruh: Gaji Dipotong Tiap Bulan, Hasilnya Tak Bisa Langsung Dinikmati

Megapolitan
Digelar 33 Hari, Jakarta Fair 2024 Dibuka mulai 12 Juni hingga 14 Juli

Digelar 33 Hari, Jakarta Fair 2024 Dibuka mulai 12 Juni hingga 14 Juli

Megapolitan
Pengeroyokan Pelajar Paket B di Kemang Diduga Dipicu karena Permasalahan Asmara

Pengeroyokan Pelajar Paket B di Kemang Diduga Dipicu karena Permasalahan Asmara

Megapolitan
Enggan Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam: Jauh dan Tak Ada Lahan Pertanian

Enggan Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam: Jauh dan Tak Ada Lahan Pertanian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke