Salin Artikel

Perjuangan Ketua RT di Koja Tekan Dampak Negatif dari Lokalisasi Kramat Tunggak

JAKARTA, KOMPAS.com - Dany Arwanto (50), Ketua RT 07 RW 01 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, berupaya mengarahkan warganya agar berkegiatan positif dan produktif.

Upaya itu dilakukan dengan mengajak warganya melakukan penghijauan di lahan-lahan kumuh, dan mengolah sampah agar tak lagi mengotori lingkungan.

Lewat kegiatan ini, Dany dan sejumlah masyarakat setempat berharap bisa menekan angka kriminalitas di kawasan RW 01 Tugu Utara.

"Kami ingin memperbaiki sosial dan lingkungan. Sosial kami di sini dulu terbilang sangat rentan kriminalitas," ujar Dany saat berbincang dengan Kompas.com, dikutip Jumat (7/7/2023).

"Di sini tempatnya perjudian, narkoba juga, lalu minum minuman keras dan kehidupan sosialnya juga keras," sambung Dany.

Tingginya angka kriminalitas ini, kata Dany, tidak terlepas dari jarak pemukiman warga RT 07 RW 01 yang tak jauh dengan Lokalisasi Kramat Tunggak.

Meski lokalisasi itu telah ditutup pada 1999, efek negatif yang ditimbulkan untuk lingkungan di sekitarnya tak serta-merta hilang begitu saja.

"Karena memang dulu kita tahu bahwa di sini itu hanya berjarak 200 meter lah dari eks Lokalisasi Kramat Tunggak. Tidak mudah untuk mengubah efek dari situ," kata Dany.

Pada 2016, Dany dan warga akhirnya bermusyawarah untuk memanfaatkan lahan-lahan terbengkalai di tengah pemukiman.

Tumpukan sampah rumah tangga dan limbah dari aktivitas beternak dibersihkan.

Lahannya kemudian dijadikan kebun, kolam ikan, hingga tempat pengolahan sampah rumah tangga.

Terobosan yang dilakukan Dany tak sepenuhnya berjalan mulus. Pada awalnya, terdapat sejumlah pihak yang menolak inisiatif tersebut.

Dany menduga, penolakan itu karena kegiatan yang diinisiasi bersama sejumlah warga mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan.

"Memang dalam perjalanannya kami juga sempat di teror sama yang… ya namanya keras tingkat kriminalitas di sini. Tapi itu kami hadapi dengan kesabaran, karena memang tujuan kami baik, ya insyaallah dapatnya hasilnya baik," tutur Dany.

Untuk diketahui, upaya penghijauan dan pengolahan sampah di kawasan Gang Cemara 01 berawal dari keprihatinan Dany melihat lingkungan warga yang kumuh.

Dany khawatir kondisi lingkungan yang kotor, ditambah dengan udara gersang di Jakarta Utara, berdampak buruk bagi kesehatan warga.

Kini, Dany dan warga di Gang Cemara 01 telah memiliki kebun buah-buahan dan sayuran, serta area peternakan dan pengembangan ikan konsumsi maupun ikan hias.

Selain itu, ada pula tempat produksi pupuk organik dan anorganik, budi daya maggot hingga bank sampah.

Hasil panen dan produksinya kemudian bisa dimanfaatkan bersama-sama oleh warga, serta dijual untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Jerih payah Dany mengubah kawasan kumuh dan gersang ini, membuat dia mendapat penghargaan Piala Kalpataru 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/07/16000911/perjuangan-ketua-rt-di-koja-tekan-dampak-negatif-dari-lokalisasi-kramat

Terkini Lainnya

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke