Salin Artikel

Sejarah Panjang Blok G Tanah Abang: Dulu Diperebutkan PKL untuk Dagang, Kini Diduga Jadi Sarang Preman sampai Tempat "Nyabu"

Di antara los-los yang dulunya menjadi tempat pedagang menggelar lapaknya, kini hanya tersisa tumpukan berbagai jenis sampah.

Jika menyelisik ke belakang, dulunya Blok G pernah menjadi harapan baru bagi pedagang kaki lima (PKL) yang direlokasi dari luar Pasar Tanah Abang.

Blok G didirikan untuk merangkul para PKL agar tidak lagi menggelar lapaknya di badan jalan Pasar Tanah Abang.

Berdasarkan catatan Kompas.com, berikut ini adalah sekumpulan sejarah panjang tentang Blok G Pasar Tanah Abang.

Pada akhir Juli 2013, ratusan PKL berebut kios di Blok G sampai membuat petugas pendaftar PKL kewalahan.

Padahal, saat itu Blok G belum selesai direnovasi dan diresmikan oleh Joko Widodo (Jokowi) ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Hari pertama pendaftaran, enggak ada yang daftar. Hari kedua, ada 19 orang. Hari ketiga, turun 14 orang. Hari ini di luar dugaan 174 orang," kata petugas pendaftar PKL untuk kios dalam Blok G, Nurdin kepada Kompas.com, Rabu (31/7/2013).

Nurdin mengatakan, pendaftaran kios Blok G dibuka pada 16 Juli-2 Agustus 2023.

Sampai pekan kedua pendaftaran, jumlah pedagang yang siap meramaikan Blok G Tanah Abang sudah lebih dari 500 orang. Setidaknya ada 1.070 kios di Blok G yang disediakan untuk para pedagang.

Empat hari berselang, Jokowi mengatakan bahwa pihaknya telah menutup pendaftaran bagi PKL yang hendak masuk ke Blok G.

"Pendaftaran sudah tutup, sudah penuh, mohon maaf," ujar Jokowi seusai membagikan sembako di Marunda, Jakarta Utara, Minggu (4/8/2013).

Jokowi mengatakan, jika masih ada PKL yang belum masuk Blok G, itu merupakan kesalahan mereka sendiri. Pihaknya telah memberikan batas waktu bagi para pedagang mendaftar.

"Kan saya sudah sampaikan, segera daftar. Kalau sekarang daftar ya sudah penuh," jelasnya.

Diresmikan Jokowi

Sebulan usai hari terakhir pendaftaran sewa kios, Jokowi meresmikan Blok G pada Senin (2/9/2013) pagi.

Peresmian Blok G juga menjadi hari yang menentukan karena aktivitas berjualan dimulai secara penuh.

Saat peresmiannya, Jokowi berharap Blok G Pasar Tanah Abang dapat seramai pusat perbelanjaan modern. Kalau perlu, ada door prize bagi para pengunjung di area relokasi pedagang kaki lima itu.

"Kalau perlu, PD Pasar Jaya taruh sepeda motor dan dua mobil buat hadiah. Jangan mau kalah dari mal," kata Jokowi saat membuka Pasar Blok G.

Setelah diresmikan langsung oleh Jokowi, sejumlah pedagang mengeluh karena pengunjung di Blok G sepi.

Agung Maryana (37), salah seorang pedagang di lantai 3 Blok G, menuturkan, pengunjung di pasar itu masih tergolong sepi setelah hampir seminggu diresmikan.

"Ya, namanya juga baru, mungkin masih banyak yang belum tahu. Kita mah sabar saja, namanya juga dagang," ujarnya di Pasar Blok G, Sabtu (7/9/2013).

Hal senada juga dirasakan Kasim. Pedagang peralatan sekolah ini baru menjual satu barang sejak ia berjualan pada Minggu (1/9/2013) atau sehari sebelum peresmian pasar.

Guna membuat pasar Blok G ramai pengunjung, sejumlah cara pun dilakukan, mulai dari undian berhadiah, dipromosikan Jokowi, sampai menggelar hiburan musik.

Akan tetapi, strategi yang telah dilakukan tidak membuahkan hasil lantaran pasar Blok G masih sepi pengunjung.

Kios di Blok G mulai ditinggal pedagang

Dua bulan lebih setelah peresmian, pengelola Pasar Blok G menarik kios yang jarang dioperasikan. Para penggunanya dinilai melanggar kerja sama karena jarang mengoperasikan kios.

Seharusnya, kios-kios itu dibuka demi menghidupkan aktivitas jual beli di Blok G.

Warimin, Kepala Pasar Blok G Tanah Abang, di Jakarta, Senin (11/11/2013), mengatakan, kios yang akan ditarik lagi adalah kios yang tutup selama tujuh hari berturut-turut atau paling tidak 10 hari dalam satu bulan.

Pada awalnya ada 189 kios yang tidak aktif. Pengelola pasar lalu melayangkan surat peringatan agar pedagang kembali menempati kios mereka.

Setelah itu, 114 kios kembali ditempati para pedagang. Kios yang tidak aktif antara lain 15 kios di lantai satu, 13 kios di lantai dua, dan 47 kios di lantai tiga.

”Lantai tiga memang cukup sepi pengunjung. Namun, jika itu jadi alasan pedagang tidak aktif, seharusnya mengerti juga bahwa semuanya butuh waktu, tidak bisa langsung ramai,” katanya.

Jadi tempat prostitusi dan judi

Pasar Blok G Tanah Abang yang seharusnya menjadi tempat berdagang, malah digunakan oleh pekerja seks komersial (PSK) untuk menjerat pria hidung belang.

Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Yadi Rusmayadi mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat dan pedagang di Blok G Tanah Abang mengenai banyaknya PSK di dalam kawasan Blok G.

"Para pedagang dan masyarakat menjadi resah dengan keberadaan PSK itu. Kita tindak lanjuti dengan melakukan razia di tempat itu hingga dini hari," ujar Yadi, Kamis (16/1/2014).

Satpol PP Jakarta Pusat dan Sudin Sosial Jakarta Pusat mendapati para PSK tengah mangkal di lantai 4 Pasar Tanah Abang dan kemudian menangkapnya.

Hal itu dilakukan agar jumlah mereka tidak semakin banyak dan mengganggu kegiatan perdagangan.

Selain tempat prostitusi, kios pasar Blok G juga dijadikan sebagai arena judi. Pada Rabu (23/1/2014) malam, sekitar pukul 23.00, 15 penjudi dibekuk Tim Reserse Kriminal Polrestro Jakarta Pusat, di pasar tersebut.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, para penjudi itu memakai satu kios di lantai 1 Pasar Blok G Tanah Abang.

"Perjudian digelar di salah satu kios di lantai 1 Pasar Blok G Tanah Abang, tapi di dalamnya itu ada lima lapak untuk tempat bermain judi," kata Tatan.

Tatan menjelaskan, ada sekitar 25 anggota Reskrim Polres Jakarta Pusat yang menggerebek arena judi yang berukuran 1,5x2 meter persegi itu.

"Jenis permainan domino yang digelar. Untuk besaran taruhan bervariasi, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 200.000 sekali pasang. Omzet perjudiannya itu bisa mencapai belasan juta rupiah," ujar Tatan lagi.

Rencana revitalisasi

Memasuki kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur ke-15 DKI Jakarta, pernah ada rencana untuk revitalisasi Blok G.

Upaya tersebut bertujuan menarik minat pembeli agar berbelanja di Blok G sekaligus menata kawasan Tanah Abang.

Saat itu, banyak PKL yang berdagang di sepanjang trotoar.

"(Aspek) yang diubah adalah keseluruhan. Dari lahan yang ada akan dibagi-bagi untuk pasar, parkir, dan sarana lainnya," kata Asisten Manajer Teknik dan Tata Kelola Bangunan Pasar Tanah Abang Blok G, Iwan Oscandar, saat itu, Senin (6/4/2015).

Meski demikian, upaya tersebut tak kunjung terealisasi.

Alasannya, Pemprov DKI belum mendapatkan lahan yang cocok untuk merelokasi sementara para pedagang selama pembangunan Blok G dilakukan.

Pada masa pemerintahan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan, wacana revitalisasi masih berlanjut.

Namun, belum pernah terlaksana sepenuhnya meski telah dianggarkan biaya pembangunan tempat penampungan sementara (TPS) bagi pedagang sebesar Rp 20 miliar.

Catatan Kompas.com tahun 2019, sejumlah pedagang di Blok G masih menunggu kabar relokasi. Janji revitalisasi juga belum kunjung terpenuhi.

Para pedagang menolak keinginan pemda yang ingin membangun TPS menghadap ke dalam. Mereka merasa dirugikan jika pasar tidak menghadap ke jalan raya.

Pada April 2018, Blok G Pasar Tanah Abang rencananya akan dirobohkan untuk direvitalisasi. Konsep revitalisasi Blok G merupakan kombinasi pasar dengan hotel dan rusun.

Menurut Dirut PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, Kamis (19/4/2018), pasar akan diletakkan di paling bawah.

Kemudian tempat parkir akan diletakkan di atas pasar. Di atas tempat parkir, terdapat dua blok di sisi kiri dan kanan.

Sisi kanan akan dijadikan hotel, sedangkan blok di sisi kiri akan jadi permukiman.Arief ingin area permukimannya dimaksimalkan jadi 9 lantai. Arief yakin, adanya hotel di kawasan itu juga akan meningkatkan pendapatan pedagang.

"Kan ini dari mancanegara banyak, mereka yang tinggal hotelnya di situ (Blok G) jadi turun belanja," ujar Arief, Kamis (19/4/2018).

Namun, rencana ini juga tak kunjung terealisasi.

Sudah nyaris satu dekade lalu, Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, diresmikan oleh mantan gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 2 September 2013.

Saat Kompas.com menyusuri bangunan yang terdiri dari tiga lantai itu pada Kamis (6/7/2023), kondisinya memprihatinkan, terutama di lantai 2 dan 3 yang sudah lama terbengkalai.

Di lantai 1, pencahayaan di dalam minim. Area lantai dan dinding tampak kotor. Terlebih, banyak lorong terimpit los-los yang tutup di kiri dan kanan.

Pemandangan tersebut membuat bangunan terlihat semakin kumuh. Sementara di lantai atas, di antara bilik-bilik los, tempat yang dulunya menjadi lapak pedagang kini hanya tersisa tumpukan berbagai jenis sampah.

Potongan-potongan manekin tergeletak begitu saja dalam berbagai posisi, dikelilingi tumpukan sisa kain, sampah plastik, dan masih banyak lagi.

Sekilas, kawasan yang dulunya menjadi sentra pedagang baju itu terasa seperti rumah hantu.

Bau pesing yang menyeruak di berbagai titik los juga seolah menegaskan betapa kotor dan tidak terurusnya area bangunan itu.

Diduga tempat "nyabu"

Saat memeriksa tiap bilik los di lantai 2 dengan bantuan senter, sebuah botol plastik bekas air mineral menarik perhatian.

Ada dua lubang pada tutup botol itu. Masing-masing diisi sedotan plastik yang ujungnya telah ditekuk. Botol tersebut diduga sebagai bong, alat untuk mengisap sabu.

Saat Kompas.com mengecek area di sekitar situ, ditemukan sebuah plastik klip. Selain itu, di lantai juga juga terlihat pecahan botol kaca bekas minuman keras (miras).

Ditemukan tutup botol berwarna ungu bertuliskan merek anggur merah.

Seorang pedagang berinisial D mengatakan, sebagian besar kios di Pasar Tanah Abang Blok G di lantai 2 dan 3 telah tutup akibat pandemi Covid-19 dan pengunjung yang kian surut.

Akan tetapi, kawasan bekas pasar itu malah beralih fungsi menjadi sarang preman dan pelaku kejahatan.

“Kalau sore dan malam, di lantai 2 dan 3 itu banyak pelaku kejahatan. Preman, jambret, bahkan memakai narkoba di situ terjadi,” kata D, salah seorang pedagang di Pasar Tanah Abang, Kamis siang.

Sarang premanisme

Selain D, pedagang berinisial R turut mengeluhkan hal serupa.

Menurut dia, para preman atau pengguna narkoba biasanya beraktivitas di area lantai dua dan tiga pada malam hari, setelah pedagang pasar menutup kios.

Kebanyakan pedagang di Blok G sudah mengetahui aktivitas preman di lantai atas. Namun, para pedagang tidak berani melapor.

"Pada takut di sini pedagang (kalau) melapor. Kan kami di sini ada los. Kalau kami melapor, yang ada kami nanti diganggu, bahkan nanti pihak pasar bisa mengusir pedagang," ungkap RU.

(Penulis: Estu Suryowati, Fabian Januarius Kuwado, Xena Olivia | Editor: Ana Shofiana Syatiri, Bambang Priyo Jatmiko, Nursita Sari, Ivany Atina Arby)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/08/11161041/sejarah-panjang-blok-g-tanah-abang-dulu-diperebutkan-pkl-untuk-dagang

Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke