Salin Artikel

Bayar Parkir Dua Kali di Blok M Dipersoalkan, Pemerintah Sudah Turun Tangan tetapi Belum Selesai

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan santer pemberitaan soal keresahan pengunjung Blok M Square yang harus membayar parkir sebanyak dua kali untuk kendaraannya.

Pertama, mereka membayar kepada juru parkir (jukir) ketika kendaraannya diparkir di depan ruko. Selanjutnya, pengunjung harus membayar uang parkir saat keluar kawasan Blok M Square, sesuai tarif yang tertera pada karcis.

Biasanya bayar dua kali ini dialami oleh pengunjung yang memarkirkan kendaraan di sekitar kawasan pertokoan Blok M Square.

Andi (40), misalnya. Salah satu pengunjung Blok M Square ini mengaku selalu membayar parkir kepada jukir. Meski hanya Rp 1.000, Rp 2.000, namun jika sering, kata Andi, cukup terasa di kantong.

"Kasih (ke tukang juru parkir) sih, lumayan terasa sih, tapi namanya sedikit-sedikit," ujar Andi saat ditemui Kompas.com di depan gedung Blok M Square, Selasa (4/7/2023).

 

Tidak wajib

Guna memastikan apakah pengunjung wajib membayar tarif parkir di luar biaya pada karcis resmi, Kompas.com pun mencoba bertanya ke salah satu juru parkir dan satu orang penjaga portal parkir.

Menurut pengakuan juru parkir yang enggan disebut namanya ini, pengunjung yang membayar kepada juru parkir hanyalah pengunjung yang memarkirkan kendaraannya di luar mal.

"Yang bayar sekali itu parkiran basement. Kalau parkiran luar mah seikhlasnya saja," ucap dia.

Itu pun tidak ada nominal yang ditentukan untuk tarif parkir ini serta bukan kewajiban.

Hal serupa juga dikatakan penjaga loket pembayaran karcis parkir. Pengunjung hanya wajib membayar satu kali sesuai nominal di karcis resmi saja saat keluar.

Manajemen tutup mulut

Manajemen Blok M Square dan pengelola parkir belum ada yang angkat bicara mengenai masalah ini. 

Pada Jumat (7/7/2023) lalu, Kompas.com menyambangi kantor manajemen dan pengelola parkir. Tak ada seorang pun yang bersedia memberikan keterangan dari kedua kantor itu. 

Bahkan, saat ditanya apakah ada seseorang pejabat perusahaan yang bisa dihubungi mengenai persoalan ini, salah seorang pegawai menolaknya karena hal itu dianggap privasi perusahaan. 

"Enggak bisa. Itu privasi. Enggak bisa sembarangan," ujar pegawai perempuan. 

Laporkan jukir nakal

Soal ini, Kepala Suku Dinas Perhubungan (Kasudinhub) Jakarta Selatan Bernard Pasaribu pun mempersilakan masyarakat yang menemukan juru parkir (jukir) nakal di Blok M Square untuk melapor.

Apalagi jika mendapat tindakan yang kurang menyenangkan seperti dimintai ongkos parkir di luar tarif resmi.

"Untuk masyarakat yang menemukan ini bisa memvideokan dan adukan ke saya (Dishub Jakarta Selatan).

Kalau perlu (sertakan) titik lokasinya di mana, nanti ditindaklanjuti, saya sounding ke UP (Unit Pengelola) parkir," ujar Bernard, Jumat.

Bernard menegaskan, pengunjung Blok M Square sebenarnya hanya perlu membayar parkir satu kali saja, yakni saat keluar dari portal menggunakan karcis resmi sesuai tarif yang tertera.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengaku telah berkoordinasi kepala unit pengelola parkir di sana.

Ia pun meminta untuk memberi sanksi tegas kepada juru parkir nakal yang meminta uang parkir kepada pengendara.

"Saya perintahkan kepada KUP Perparkiran, meminta kepada swasta tadi untuk memecat si jukir yang nakal ini," ujar Syafrin kepada wartawan, Rabu (5/7/2023).

Masih berkeliaran

Setelah ramainya aduan soal keberadaan jukir liar Blok M Square ini, Rabu (5/7/2023) lalu Unit Pengelola Perparkiran (UPP) Dinas Perhubungan DKI Jakarta akhirnya menindak jukir liar di kawasan Blok M Square.

Namun, meski baru saja ditertibkan, masih banyak juru parkir liar yang beredar di kawasan Blok M Square. Pantauan Kompas.com, Jumat sore, sejumlah juru parkir liar tampak santai bekerja menarik uang parkir dari pengunjung.

Mereka mengatur sepeda motor, sambil sesekali menarik dan mengeluarkan motor dari deretan parkir. Lembaran uang Rp 2.000 dan Rp 5.000 berada di tangan.

Para jukir ini terpantau beroperasi di depan Circle K, Filosofi Kopi, dan di lahan samping Blok M Square sisi Jalan Melawai.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/09/08550551/bayar-parkir-dua-kali-di-blok-m-dipersoalkan-pemerintah-sudah-turun

Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke