Salin Artikel

Ratusan Warga Tambora yang Terdampak Kebakaran Tinggal di Pengungsian 2 Pekan

Menurut Plt Camat Tambora Asep Sulaeman, sementara ini warga bakal tinggal di tenda pengungsian selama dua pekan.

Ia menjelaskan, masa tanggap darurat mulanya ditetapkan selama tujuh hari. Pihaknya kemudian menambah durasi pengungsian menjadi 14 hari.

"Masa tanggap darurat tujuh hari, selesai itu nanti belum ada opsi yang lain. Artinya nanti kami laporkan kepada pimpinan setelah perpanjangan yang kedua kali ini," kata Sulaeman kepada Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

Asep menyampaikan, perpanjangan waktu pengungsian telah dikoordinasikan dengan pihak sekolah. Hal ini dilakukan mengingat tahun ajaran baru di SDN Duri Utara mestinya dimulai pada Rabu (12/7/2023).

"Artinya, sekolah yang semestinya tanggal 12 (masuk) nanti diundur sesuai dengan kebutuhan kami," ucap Asep.

Dia belum dapat memastikan soal relokasi warga. Asep melanjutkan, pihaknya juga bakal kerja bakti dengan warga untuk membersihkan puing-puing bangunan yang hangus terbakar.

"Mereka nanti terlibat, seminggu lebih kami push untuk melakukan kerja bakti. Biasanya mereka menggunakan kembali rumahnya itu di atasnya ditaruh terpal, nah nanti kami lagi upayakan terpal," jelas Asep.

Kini, pihaknya pun tengah mengupayakan kerja sama dengan swasta agar warga mendapatkan bantuan setelah kebakaran melalap habis hunian mereka.

Sebelumnya, Kapolsek Tambora Putra Pratama mencatat, ada 537 jiwa terdampak insiden tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 267 orang mengungsi di Kompleks SDN Duri Utara 1-6.

"Posko pengungsian telah dibangun tiga tenda dan juga memanfaatkan ruang kelas," papar Putra dalam keterangannya, Senin (10/7/2023).

"Tenda satu berisi 84 jiwa, tenda dua berisi 93 jiwa, tenda tiga berisi 61 jiwa, dan ruang kelas diisi 29 jiwa. Sehingga total warga yang ada di pengungsian sebanyak 267 jiwa," lanjut dia.

Putra menerangkan, kebakaran menyebabkan satu orang tewas, yakni Afriyanto (30). Afriyanto disebut menghembuskan napas terakhirnya saat dibawa ke puskesmas.

Selain korban tewas, ada dua korban yang mengalami luka-luka. Salah satunya yakni Adit (24), petugas PPSU Kelurahan Pasar Baru yang mengalami luka bakar di bagian telapak kaki.

Korban berikutnya yakni Ketua RT 002 bernama Abi Sudrajat yang menderita luka sobek akibat pecahan kaca.

"Hampir empat jam proses pemadaman oleh 26 unit mobil pemadam kebakaran dan 150 personel Damkar," ungkap Putra.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/11/20190941/ratusan-warga-tambora-yang-terdampak-kebakaran-tinggal-di-pengungsian-2

Terkini Lainnya

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke