Salin Artikel

Meski AI Terinstal di Lampu Merah, Warga Masih Sering Terjebak Macet

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan teknologi artificial intelligence (AI) pada lampu merah di sejumlah persimpangan jalan Jakarta dinilai belum signifikan mengurai kemacetan.

Walaupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah memasang AI di beberapa titik jalan, pengendara di Jakarta masih dihadapi macet setiap harinya.

Pengendara motor bernama Anton (27) menilai, kemacetan di Jakarta masih belum berkurang.

Ia masih sering terjebak macet di Jalan Gatot Subroto saat berangkat kerja dengan kendaraannya.

"Ya masih belum selesai lah masalah macet, menurut saya masih belum berkurang signifikan," ujar Anton saat ditemui Kompas.com, Jumat (14/7/2023).

Anton yang berangkat kerja dari Matraman, Jakarta Timur, kerap terjebak macet saat melewati Pancoran yang mengarah ke Jalan Gatot Soebroto.

Padahal, kawasan itu sudah dipasang teknologi AI yang bertugas untuk mengurai kemacetan.

"Saya kan dari Matraman ya, hampir setiap pagi kalau berangkat kerja alami macet di Jalan Gatot Soebroto," kata Anton.

"Dari Tebet ke arah Pancoran juga macet, kalau lewat situ pasti lebih dari 15 menit," tambah dia.

Sama halnya dengan Anton, Tommy (25) masih terkena macet di sejumlah ruas jalan.

Tommy mengatakan, kemacetan di Jakarta malah tambah parah akhir-akhir ini.

"Kalau sekarang malah makin parah menurut saya (kemacetan) enggak berkurang," ujar Tommy.

Salah satu jalan yang ia lewati yakni Jalan Mampang Prapatan arah HR Rasuna Said. Tommy membandingkan pada saat ia kuliah lima tahun yang lalu.

"Kalau beberapa tahun yang lalu ya dari zaman saya kuliah, biasanya saya memakan waktu 30 menit. Sekarang kalau lewat situ sudah satu jam lebih karena macet," tambah dia.

Tommy beranggapan, teknologi AI sekalipun sulit mengurangi kemacetan di Jakarta.

Menurut dia, masalah kemacetan di Ibu Kota karena sudah padat penduduk dan banyak yang menggunakan kendaraan pribadi.

"Kalau menurut saya susah ya, karena masalah macet di Jakarta karena sudah kebanyakan populasi ya jadi menumpuk di jalanan," terang dia.

Tanggapan itu senada dengan Ilham (33). Menurut dia, penumpukan kendaraan ini menjadi masalah utama kemacetan di Jakarta.

"Walaupun sudah diatur, masih banyak kendaraan di Jakarta tetap saja akan macet," kata Ilham.

Sebagai Informasi, Pemprov DKI Jakarta melalui Dishub meramu jurus baru untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota.

Baru-baru ini, Dishub DKI Jakarta telah menginstal teknologi AI atau kecerdasan buatan di sejumlah simpang jalan Ibu Kota.

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo berujar, teknologi AI itu dapat mengatur durasi lampu lalu lintas.

"Traffic light (yang terinstal AI) ini akan melihat kaki simpang mana yang padat sehingga di sana yang akan diberikan prioritas (lampu) hijau lebih banyak," ucap Syafrin kepada awak media, Minggu (2/7/2023).

Berdasarkan data Dishub DKI, berikut merupakan 20 simpang jalan di Ibu Kota yang telah terinstal AI:

1. Jl Jembatan 2 Raya - Jl. Tubagus Angke

2. Jl. Kyai Tapa- Jl. Daan Mogot (Grogol)

3. Jl.S Parman - Jl. Tomang Raya

4. Jl.S.Parman-Jl.KS.Tubun-Jl Gatot Subroto (Slipi)

5. Jl Gatot Subroto - Jl Rasuna Said (Kuningan)

6. Jl.Gatot Subroto - Jl.Supomo (Pancoran)

7. Jl.MT Haryono - Jl. Sutoyo (Cawang Uki)

8. Jl. DI Panjaitan - Jl. Kalimalang

9. Jl. Ahmad yani - Jl.Utan Kayu (Rawamangun)

10. Jl. Ahmad Yani- Jl.Pemuda - Jl. Pramuka

11. Jl. Ahmad Yani - Jl.H.Ten

12. Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Letjen Suprapto

13. Jl. Senen Raya - Jl. Kwitang (Senen)

14. Jl. Gunung Sahari - Jl Wahidin

15. Jl. Gunung Sahari - Jl. Dokter Sutomo (MBAL)

16. Jl. Gunung Sahari - Jl Angkasa - jl Samanhudi

17. Jl. Gunung Sahari - Jl. Mangga Besar (Kartini)

18. Jl. Gunung Sahari - Jl. Pangeran Jayakarta

19. Jl. Gunung Sahari – Jl. Mangga Dua

20. Jl. Perniagaan Raya - Jl. Pasar pagi flyover (Jembatan Lima)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/15/11245431/meski-ai-terinstal-di-lampu-merah-warga-masih-sering-terjebak-macet

Terkini Lainnya

Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Megapolitan
Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Megapolitan
Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Megapolitan
Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Megapolitan
Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Megapolitan
Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Megapolitan
Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Megapolitan
Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Megapolitan
Bawaslu DKI Mulai Rekrut Anggota Panwascam untuk Pilkada DKI 2024

Bawaslu DKI Mulai Rekrut Anggota Panwascam untuk Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Menggantungkan Hidup dari Recehan Pengunjung Minimarket...

Menggantungkan Hidup dari Recehan Pengunjung Minimarket...

Megapolitan
Membaca Kans Ahok Maju Pilkada 2024 hingga Dianggap Patut Diperhitungkan Lawan

Membaca Kans Ahok Maju Pilkada 2024 hingga Dianggap Patut Diperhitungkan Lawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke