Salin Artikel

Heru Budi Sebut Pendatang Baru Jadi Faktor Naiknya Ketimpangan Sosial di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono menyebut pendatang baru yang masih mencari pekerjaan menjadi salah satu faktor terjadinya ketimpangan sosial di Ibu Kota.

Hal ini disampaikan Heru menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat naiknya angka ketimpangan di Ibu Kota sebesar 0,019 persen.

"Bisa jadi dalam proses dua tahun Covid. Kini mereka sedang bangkit ekonominya. Mungkin ada pendatang yang baru berproses mencari kerja,” ujar Heru Budi di Balai Kota, Selasa (18/7/2023).

"Ya dinamika mobilitas kan tinggi di DKI antara lain (karena pendatang baru), ya wajar," sambungnya.

Heru mengaku telah membahas masalah naiknya angka ketimpangan ini bersama jajarannya pada Selasa siang.

Salah satu yang dibahas dalam rapat adalah pengentasan kemiskinan.

“Pemda DKI menahan supaya garis kemiskinan bisa kita tahan dan kita bantu kehidupannya,” ujarnya.

Meski demikian, Heru mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tak bisa mengatasi masalah kemiskinan ini sendirian. Ia mengaku membutuhkan bantuan pemerintah pusat.

“Tentunya tidak hanya Pemda DKI sendiri, pemerintah pusat tentunya juga harus membantu,” kata Heru.

BPS DKI Jakarta melaporkan, penduduk miskin di Provinsi DKI Jakarta pada 2023 mencapai 477.830 orang.

Jumlah tersebut berkurang 17.100 orang dibandingkan data yang dicatatkan BPS Provinsi DKI Jakarta pada September 2022.

"Jika dibandingkan dengan September 2022, angka kemiskinan saat ini turun 0,17 persen," ujar Plt Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Dwi Paramita Dewi dalam keterangannya, Senin (17/7/2023).

Meski demikian, BPS melaporkan bahwa turunnya jumlah penduduk miskin di Jakarta sejalan dengan naiknya angka ketimpangan di Ibu Kota.

Dwi menyebut, ketimpangan itu terlihat dari pendapatan penduduk kelas bawah dengan atas yang semakin jauh perbedaannya.

"Masih menyisakan “PR” ketimpangan yang semakin meningkat. Artinya gap antara pendapatan penduduk pada kelas bawah dan kelas atas justru semakin tinggi," kata Dwi.

Secara terperinci, Dwi menyebut bahwa angka ketimpangan di Jakarta pada Juli 2023 sebesar 0,431 persen.

Angka itu naik 0,019 persen dibandingkan kondisi pada September 2022.

"Walaupun demikian, menurut kategori Bank Dunia, angka ini menunjukkan bahwa ketimpangan pengeluaran penduduk Jakarta masih berada pada kategori ketimpangan menengah," pungkas Dwi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/18/18311881/heru-budi-sebut-pendatang-baru-jadi-faktor-naiknya-ketimpangan-sosial-di

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke