Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya yang hanya 150 personel.
Pengawas UPS Badan Air Kecamatan Penjaringan Rabiulla mengungkapkan, penambahan personel diperlukan karena dibutuhkan tenaga ekstra untuk mengangkat eceng gondok ini dari Waduk Pluit.
Selain personel, UPS Badan Air Kecamatan Penjaringan juga menerjunkan beberapa alat berat untuk memudahkan pembersihan.
Rabiulla membantah tudingan yang menyebut pihaknya hanya berdiam diri melihat Waduk Pluit hampir dipenuhi eceng gondok.
Dia memastikan bahwa UPS Badan Air Kecamatan Penjaringan sudah setiap hari membersihkan tanaman gulma tersebut.
“Tetap, setiap hari kami tangani. Cuma kan memengaruhi dangkal tadi. Setiap hari ditangani, iya,” kata Rabiulla.
“Kalau ibaratnya, kayak gini, sekarang ini enggak seberapa dibandingkan dulu, yang dulu mah penuh. Biasanya sisi timur kondusif, barat kondusif, yang ada cuma hanya di selatan,” imbuh dia.
Kompas.com melihat langsung kondisi terkini Waduk Pluit, warisan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, pada Rabu (19/7/2023) siang.
Berdasarkan pantauan di Waduk Pluit, air keruh berwarna hitam terlihat secara kasatmata.
Sementara itu, eceng gondok tumbuh subur di pinggiran Waduk Pluit.
Saking banyaknya, eceng gondok sampai mengapung ke tengah-tengah Waduk Pluit dan terkadang terbawa arus air.
Tanaman yang dianggap gulma karena dapat merusak lingkungan perairan tersebut memiliki ketinggian bervariasi, mulai dari 0,4 meter sampai 0,8 meter.
Sebagai informasi, Waduk Pluit merupakan instalasi perairan yang sangat strategis, terutama dalam pengendalian banjir Jakarta mengingat lokasinya berbatasan langsung dengan laut.
Memiliki luas 80 hektare, Waduk Pluit memiliki peran sangat vital bagi warga Jakarta karena berfungsi mencegah banjir dengan menampung air, utamanya saat musim hujan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/20/10305641/lebih-banyak-hari-ini-250-petugas-bersihkan-lautan-eceng-gondok-di-waduk