Salin Artikel

Cerita Pengunjung Kehilangan Helm di ITC Kuningan, Curiga Pelakunya Orang Dalam

Pengunjung berinisial I itu bercerita, ia tiba di lokasi pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB, lalu memarkirkan motornya di tempat parkir mal.

"Saya mengendarai motor ke sana dan masuk pintu parkir motor pertama. Ketika masuk parkir motor saya tidak ada kecurigaan apa pun karena memang banyak motor parkir setelah pintu masuk motor," ujar I kepada Kompas.com, Jumat (21/7/2023).

I mengaku merasa biasa saja saat memarkirkan motor, sebab ada banyak motor lain yang juga parkir di tempat itu.

Ia juga merasa aman karena sempat melihat sejumlah security mal sedang duduk di dekat parkiran.

"Sempat saya lihat beberapa security duduk-duduk sambil merokok di area parkir tersebut. Saya lewati sambil berkendara motor. Saya parkir hampir paling ujung area parkir, karena saya pikir dekat dengan pintu loket bayar keluar parkir motor," terang I.

Adapun saat itu, kata I, ia datang bersama istrinya, sehingga membawa dua buah helm.

Satunya ditaruh di bagasi motor, sedangkan satu lagi disangkutkan pada spion tanpa rasa curiga. Setelah menaruh helm, mereka pun masuk ke mal untuk berbelanja.

Rupanya, usai berbelanja dan kembali ke parkiran, I menemukan helm yang ia taruh di spion sudah raib.

"Sekitar jam tujuh malam saya hendak pulang kembali ke tempat saya parkir. Ketika sampai di motor, saya kaget karena helm saya sudah tidak ada," tutur dia.

I juga tak melihat petugas keamanan di area itu, seperti awal masuk tadi.

Ternyata security sudah berpindah ke area luar parkiran. I pun memanggil security untuk bertanya soal helmnya yang hilang.

"Setelah berulang kali saya panggil, baru dia akhirnya menghampiri. Saya laporkan bahwa helm saya hilang," tutur I.

Kepada I, petugas keamanan langsung menjawab bahwa sudah ada pengumuman bahwa barang pribadi jangan ditinggal di kendaraan.

I mengaku kurang memerhatikan letak spanduk yang dimaksud tersebut.

Namun, I kaget saat petugas keamanan justru benar menebak merk helm-nya yang hilang itu.

"Dia sempat tanya helmnya seperti apa, saya jawab warna putih. Saya tidak ceritakan merk helm saya. Security langsung menjawab 'KYT ya?' Saya bilang 'betul'," kata I lagi.

I merasa agak janggal saat security tersebut berhasil menebak jenis helmnya yang hilang. I pun lanjut mengambil video untuk sekadar bukti pelaporan saja.

"Saya sempat merasa aneh kok dia bisa tebak merk helm saya. Kemudian saya berusaha mengambil video untuk bukti pelaporan, awalnya tidak ada rasa curiga dari saya. Saya hanya berniat jaga-jaga kalau terjadi apa-apa," kata dia.

Namun saat mulai mengambil video, security tersebut justru memarahinya. I berkata, security lain yang tadinya ada di luar pagar pun ikut menghampiri mereka.

"Temannya yang di luar pagar langsung lari masuk ke parkiran mendekati security satunya dan mendekati kami," tutur dia.

Pembicaraan soal helm hilang ini berlangsung alot antara I dengan petugas keamanan.

Istri I juga sempat menanyakan soal CCTV di area parkir tersebut.

"Sebelumnya dia (security) sempat cerita bahwa di situ tidak ada CCTV ketika istri saya tanyakan CCTV. Akhirnya istri saya menyudahi pembicaraan alot dengan mengatakan bahwa ini salahnya sistem. Kenapa enggak ada CCTV di area parkir?" ujar I.

I dan istrinya pun diarahkan untuk melapor langsung ke loket pembayaran parkir.

"Di loket bayar parkir saya ceritakan bahwa helm saya hilang. Mereka pun menjawab bahwa di parkiran sana memang sering kehilangan. Harusnya parkir dekat sini. Ternyata dekat pintu bayar parkir ada parkiran motor lainnya," tutur I.

Karena sempat curiga, I juga bertanya pada petugas loket, apakah mungkin helmnya diambil "orang dalam" mal.

"Saya tanyakan apakah ada kemungkinan orang dalam? Dia menjawab 'kayaknya sih iya'," ujar I.

Lantaran tidak membuahkan hasil, malamnya I juga mencoba lapor ke pihak manajemen mal soal kehilangan ini.

"Besoknya pihak manajemen menjawab melalui WA, silakan melaporkan ke security di lantai LG," lanjut I.

I merasa heran, kalau memang laporan kehilangan bisa langsung ke lantai LG mal, mengapa  waktu kejadian security tidak mengarahkannya ke situ.

I pun sangat menyayangkan manajemen parkir mal di kawasan Kuningan ini.

Respons ITC Kuningan

Kompas.com pun sudah mencoba menghubungi pihak manajemen mal terkait masalah ini pada Jumat (21/7/2023).

Manajemen ITC Kuningan menyatakan, memang tak bertanggungjawab atas kehilangan helm dan barang lainnya milik pengunjung yang ditinggalkan di kendaraan.

"Perihal kehilangan boleh segera dilaporkan ke posko security. Namun sebelumnya untuk kita ketahui bersama, bahwa manajemen telah menyampaikan informasi agar para pengguna motor untuk tidak meninggalkan barang-barang berharga (helm, jaket dll). himbauan tersebut dituangkan dalam spanduk di area parkir dan paging announcement dalam gedung," ujar manajemen mal.

Sementara terkait CCTV, manajemen menegaskan bahwa area parkirnya terpantau oleh kamera pengawas.

Namun, manajemen menolak membuka rekaman kamera pengawas itu untuk kasus kehilangan helm.

"CCTV jangkauan ke area parkir ada, tapi menurut peraturan yang telah ditetapkan bersama, hanya boleh di akses oleh tim kepolisian dengan kasus-kasus tertentu, seperti kehilangan kendaraan dan kasus besar lainnya," katanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/21/15480491/cerita-pengunjung-kehilangan-helm-di-itc-kuningan-curiga-pelakunya-orang

Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke