Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P DKI Jakarta Ady Wijaya mengatakan, kasus Cinta Mega bersifat personal, meski terjadi ketika Cinta duduk sebagai anggota fraksi dalam rapat tersebut.
"Ya enggaklah. Ini kan individu saja. Setiap partai juga ada anggotanya yang melanggar," kata Ady kepada wartawan, Selasa (25/7/2023) malam.
Secara terpisah, Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, elektabilitas partai bisa dijaga dengan menunjukkan kinerja para kader.
"Insya Allah enggak. Kalau ini kuncinya kinerja. Kinerja partai kami genjot dengan menghadirkan seluruh pengurus partai se-DKI Jakarta," kata Gembong.
Atas dasar itu, Gembong berharap kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi para kader.
"Harapannya menjadi pembelajaran sekaligus pemicu untuk teman-teman bekerja maksimal memenangkan partai di wilayah masing-masing," ujar Gembong.
Posisi Cinta akan digantikan kader lain melalui mekanisme pergantian antar-waktu (PAW).
Sanksi diberikan sebagai tindak lanjut atas pelanggaran Cinta yang kedapatan bermain gim saat rapat paripurna pada Kamis (20/7/2023).
Berdasarkan pantauan Kompas.com saat itu, tablet milik Cinta diletakkan di atas meja dalam posisi layar berdiri.
Pada layar tablet tampak permainan video game yang menyerupai slot, tetapi Cinta Mega membantahnya.
"Itu Candy Crush. Kan saya taruh di meja, bukan dimainkan. Ya, Mas, tolong ya saya. Kan saya tidak mainkan, coba tanya sama teman-teman, " ujar Cinta saat dikonfirmasi, Kamis.
Cinta mengatakan, gim itu hanya dimainkan saat menunggu rapat paripurna dimulai, yang dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB. Adapun rapat itu molor satu jam atau baru dimulai pukul 14.15 WIB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/26/10231921/pdi-p-yakin-kasus-cinta-mega-main-gim-saat-rapat-tak-pengaruhi