BEKASI, KOMPAS.com - Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi menanggapi soal pengajuan pleidoi atau nota pembelaan dari terdakwa M Ecky Listiantho (34).
Ecky dituntut pidana mati atas kasus pembunuhan dan mutilasi Angela Hindriati Wahyuningsih (54).
Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi Ludy Himawan mengatakan, kejaksaan menyerahkan semua pertimbangan kepada Majelis Hakim.
"Nanti pertimbangan hakim dalam memutus, kita lihat dalam beberapa waktu ke depan," ujar Ludy di Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, Senin (7/8/2023).
"Jadi ini masih berproses kira-kira satu bulan ke depan (sampai vonis)," tambahnya.
Ludy menuturkan, Majelis Hakim memberikan waktu sekitar dua pekan untuk tim kuasa hukum Ecky dalam mempersiapkan nota pembelaan tersebut.
"Pleidoi disampaikan dua minggu, hakim tadi memberikan waktu dua minggu untuk tim penasihat hukum untuk menyiapkan pleidoinya," kata Ludy.
Setelah pleidoi dibacakan, kejaksaan akan memberikan jawaban berkait pengajuan pembelaan Ecky.
"Setelah pleidoi mungkin nanti kita akan memberikan jawaban terkait dengan jawaban pleidoi yang disampaikan oleh penuntut umum," tutur dia.
Terlepas dari itu, JPU sudah yakin Pasal 340 yang paling tepat diberikan untuk Ecky yang terbukti secara sah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana.
Sebagai informasi, jaksa menilai Ecky terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Angela.
"Menjatuhkan terhadap terdakwa M Ecky Listiantho dengan hukuman pidana mati sebagaimana yang diatur dalam dakwaan," kata jaksa dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Cikarang, Senin.
Diketahui, Ecky didakwa tiga pasal, yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 338 KUHP, dan Pasal 339 KUHP.
Selain itu, Ecky didakwa satu pasal lagi karena menyembunyikan mayat Angela dengan cara memotong-motong tubuh korban menyimpannya dalam kontainer.
Untuk diketahui, aksi keji Ecky membunuh dan memutilasi Angela terjadi pada 2019. Namun, kasus ini baru terbongkar pada akhir 2022.
Ecky membunuh Angela di Apartemen Taman Rasuna, Jakarta Selatan. Kemudian, dia menyimpan potongan tubuh Angela di kontrakan daerah Tambun, Bekasi, selama tiga tahun.
Dia menutupi bau busuk dari jasad menggunakan bubuk kopi. Potongan tubuh disimpan Ecky dalam dua kontainer plastik.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/08/06531301/ecky-pemutilasi-angela-ajukan-pembelaan-atas-tuntutan-mati-kejari-biar