Salin Artikel

Seorang Pemuda di Sunter Dikeroyok, Wajah Lebam dan Luka Sundut

JAKARTA, KOMPAS.com - DRS (15) menderita luka lebam pada wajahnya usai dikeroyok sekelompok pria tak dikenal di RPTRA Sunter Muara, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (4/8/2023).

Ayah korban, Supriyadi (49), mengungkapkan bahwa anaknya mendapatkan pukulan, tendangan, sundutan, hingga dihantam batu.

"Ada yang tendang, ada yang pukul, ada yang menyundut pakai rokok, ada yang pakai batu. Ada kali batunya sebesar ini buat pukul kepala," kata Supriyadi saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Rabu (9/8/2023).

Kemudian Supriyadi merinci luka mana saja yang diderita DRS akibat pengeroyokan tersebut.

"Enggak sampai copot sih giginya anak saya, cuma patah. Sudah ongklek semua giginya. Dia disundut rokok dekat kelopak mata sebelah kiri, lebam, matanya yang di dalam ada luka merah," ucap Supriyadi.

"Pas mau pergi, rokoknya pelaku itu diusek ke matanya, dijejali. Sama leher juga ada, rokok juga, cuma mungkin itu kejatuhan bara. Kalau di belakang kepala ini, itu semua memar," ungkap Supriyadi.

Adapun peristiwa ini bermula dari DRS yang berkenalan dengan seorang perempuan melalui media sosial Facebook dengan nama akun Ndah Bogell.

DRS yang memutuskan melanjutkan pendidikan di Ibu Kota karena sudah tidak ingin di pondok pesantren itu bermain Facebook dengan menggunakan ponsel Supriyadi.

"Enggak lama kemudian, ada seorang laki-laki nge-chat. Saya sebagai bapaknya tahu karena anak saya chat-nya lewat handphone saya. Si cowok itu begini, 'Apa lu! Gue cowoknya'" ungkap Supriyadi.

Kemudian DRS kembali menerima pesan dari Ndah. Perempuan yang belum diketahui identitasnya ini meminta maaf kepada korban atas sikap sang kekasih.

"Maafin cowok aku ya," kata Ndah dalam percakapan Facebook kepada DRS seperti yang diperlihatkan Supriyadi.

Dalam percakapan ini, Ndah tiba-tiba meminta DRS menjemputnya seorang diri di RPTRA Sunter Muara.

"Ya sudah, yang penting sendiri. Aku mau jalan-jalan doang sambil cerita," tutur Ndah.

"Enggak (marah cowok aku), cowok aku sudah enggak pegang Facebook. Aku baru ganti password," lanjut isi pesan Ndah.

DRS lantas bergegas. Ini akan menjadi kali pertama dirinya bertemu dengan Ndah, setelah beberapa waktu terakhir saling mengenalkan diri melalui Facebook.

"Pertama kali itu dia bertemu dengan tiga cewek, satu motor yang salah satunya Ndah itu. Di situ Ndah bilang, 'Ya sudah, kamu ngobrol sama teman aku', gitu. Kata Ndah disuruh ngobrol sama temannya, yang mengaku cowoknya itu," imbuh Supriyadi.

DRS yang tidak mengetahui apa-apa langsung tertegun. Ia dihampiri dua pria tidak dikenal yang salah satunya mengaku sebagai kekasih Ndah.

"Ya dia mengakunya, 'saya cowoknya, kenapa kenalan sama cewek aku?', gitu. Terus datang lagi tiga (pria)," kata Supriyadi.

Saat itulah, DRS mendapatkan pukulan dari salah satu pria dan kemudian dikeroyok.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/09/17070311/seorang-pemuda-di-sunter-dikeroyok-wajah-lebam-dan-luka-sundut

Terkini Lainnya

Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Megapolitan
Pemalsu Dokumen yang Ditangkap Polsek Setiabudi Pernah Jadi Calo SIM

Pemalsu Dokumen yang Ditangkap Polsek Setiabudi Pernah Jadi Calo SIM

Megapolitan
2 Hari Sebelum Ditemukan Tewas di Toren, Korban Sempat Pamit ke Ibunya

2 Hari Sebelum Ditemukan Tewas di Toren, Korban Sempat Pamit ke Ibunya

Megapolitan
Kadernya Hadiri Rakorcab Gerindra meski Beda Koalisi, Golkar Depok: Silaturahim Politik Saja

Kadernya Hadiri Rakorcab Gerindra meski Beda Koalisi, Golkar Depok: Silaturahim Politik Saja

Megapolitan
Ulah Bejat Bujang Lapuk di Bogor, Cabuli 11 Anak di Bawah Umur gara-gara Hasrat Seksual Tak Tersalurkan

Ulah Bejat Bujang Lapuk di Bogor, Cabuli 11 Anak di Bawah Umur gara-gara Hasrat Seksual Tak Tersalurkan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Megapolitan
Tersangka Pemalsu KTP dan Ijazah Raup Keuntungan Rp 30 Juta Per Bulan

Tersangka Pemalsu KTP dan Ijazah Raup Keuntungan Rp 30 Juta Per Bulan

Megapolitan
Besok, Siswi SLB di Kalideres yang Jadi Korban Pemerkosaan Bakal Lapor Polisi

Besok, Siswi SLB di Kalideres yang Jadi Korban Pemerkosaan Bakal Lapor Polisi

Megapolitan
Pelaku Pencabulan 11 Anak di Bogor Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Pelaku Pencabulan 11 Anak di Bogor Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Megapolitan
Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Megapolitan
Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Megapolitan
Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Megapolitan
Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke