Salin Artikel

PLN Tegaskan Kabel Semrawut di Sekitar Kampus Binus Syahdan Bukan Miliknya

PLN menyatakan itu setelah menerjunkan petugas untuk mengecek kabel semrawut di sekitar kampus Binus Syahdan tersebut.

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kebon Jeruk Elpis Sinambela menuturkan, kabel PLN ada di paling atas tiang dan dalam keadaan rapi.

"Banyak yang mengira seluruh tiang dan kabel di tepi jalan adalah utilitas kelistrikan milik PLN. Padahal, kabel dan tiang tersebut milik beberapa instansi, mulai dari kelistrikan, telematika, dan telekomunikasi," tutur Elpis dalam keterangan tertulis saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (9/8/2023).

Elpis menjelaskan, kabel PLN memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan dengan utilitas milik instansi lain.

"Pertama, jarak antar-tiang milik PLN sekitar 30 meter hingga 40 meter," jelas dia.

Kedua, tinggi tiang PLN berbeda-beda, sesuai dengan tegangannya. Tiang listrik bertegangan rendah setinggi 7,5 meter dari permukaan tanah dengan diameter 190 milimeter (mm).

Sementara itu, tiang tegangan menengah memiliki tinggi 10,8 meter dari permukaan tanah dengan diameter 267 mm.

Ketiga, kabel udara milik PLN rapi dan tidak menggumpal.

"Kabel milik PLN terpilin dan tidak tergumpal pada tiang dan cenderung memiliki diameter yang lebih besar," terang Elpis.

Kemudian, kabel udara milik PLN terdiri dari empat kabel yang dipasang terpilin. Sementara itu, kabel utilitas lain tidak terpilin dan diameternya lebih kecil.

"Selanjutnya, untuk ketinggian lengkungan kabel pada jalan besar yaitu 6 meter, untuk jalan kecil 4 hingga 5 meter. Terakhir, kabel listrik PLN tidak tergulung di tiang,” jelas Elpis.

Elpis menyebutkan, PLN rutin melakukan pemeliharaan utilitas untuk memastikan tiang dan kabel listrik tetap optimal dalam menyalurkan energi listrik.

PLN juga segera melakukan tindakan jika terdapat tiang dan kabel yang tidak sesuai standar.

Elpis mengimbau masyarakat yang menjumpai tiang atau kabel listrik PLN membahayakan untuk melapor kepada PLN melalui PLN Mobile.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/09/18011491/pln-tegaskan-kabel-semrawut-di-sekitar-kampus-binus-syahdan-bukan

Terkini Lainnya

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Megapolitan
Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Megapolitan
Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Megapolitan
Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Megapolitan
Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Megapolitan
Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Megapolitan
Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Megapolitan
Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Megapolitan
Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Megapolitan
Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Megapolitan
KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Megapolitan
Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Megapolitan
Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke