Salin Artikel

Sepinya Penjualan Pinang di Kalimalang untuk Lomba Agustusan, Tahun Lalu Laku 40, Kini Baru Terjual 5

Padahal, kata Sayudi, pada 2022, ia bisa menjual puluhan batang pinang untuk lomba agustusan.

"Kemarin (tahun 2022), bawa 50, lakunya 40. Sekarang sedikit karena kan saya juga bersaing sama pedagang online," ucap Sayudi saat ditemui di lapak dagangannya, Jalan Raya Kalimalang, Lampiri, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (11/8/2023).

Dari puluhan batang pinang yang terjual tahun lalu, ia mengantongi uang sekitar Rp 48 juta. Sebab, satu batang pinang dijual seharga Rp 1,2 juta.

Tahun ini pun, Sayudi menjual satu batang pinang dengan harga yang sama.

"Masih (Rp 1,2 juta), tapi itu jual juga enggak memaksakan. Kalau ada orang uangnya berapa, bisa kurang. Rp 1 juta-Rp 1,2 juta, belum sama biaya antar," tutur dia.

Berbeda dengan tahun lalu, hingga H-7 HUT ke-78 RI, Sayudi baru menjual lima batang pinang dari total 30 batang yang ia bawa dari wilayah Rangkasbitung, Banten.

Pedagang yang sehari-hari berdagang bambu itu berharap, masyarakat masih mau mampir membeli batang-batang pinang sepanjang 9,5 meter yang ia jual.

Ia masih akan berjualan di lapak dagangannya hingga 19 Agustus mendatang.

"Masih berharap itu di tanggal 13-15 Agustus, masih kayak gitu. Lagi pula, tanggal 17 Agustus itu kan hari Kamis. Jadi, mungkin nanti perayaan panjat pinangnya di hari Minggu gitu," ucap Sayudi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/11/16505251/sepinya-penjualan-pinang-di-kalimalang-untuk-lomba-agustusan-tahun-lalu

Terkini Lainnya

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke