Salin Artikel

Anaknya Ikut Lomba di Tempat Berdebu, Emak-emak: Sudah Biasa Main di Sini

Seorang warga bernama Puji Indah (33) mengaku tak khawatir melihat anaknya mengikuti lomba perayaan HUT ke-78 RI di antara debu-debu yang beterbangan.

"Enggak sih (tidak khawatir). Sudah biasa juga main di sini setiap hari," kata dia saat ditemui Kompas.com di Jalan DI Panjaitan, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Kamis (17/8/2023).

Ibu dua anak itu ingin membahagiakan anaknya dengan mengizinkan ikut berlomba dalam perayaan HUT RI.

"Seru sih, bikin senang anak-anak. Satu orang doang yang ikut lomba, tapi kalah. Kalah makan oreo ditaruh di jidat. (Lombanya) sambil jalan, sudah jatuh duluan," ujar Puji sambil tertawa.

Tak jauh berbeda dengan Puji, seorang warga bernama Ati (37) juga tidak terlalu memikirkan debu jalanan.

Sebab, kata Ati, warga RT 014 RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Selatan selalu berlomba di lokasi yang sama setiap tahunnya.

"Iya, setiap tahun pasti ada. Sebetulnya enggak bagus juga untuk udara, cuma mau bagaimana lagi, tempatnya memang di sini, ya sudah begini," kata Ati.

Adapun perayaan HUT ke-78 RI di RT 014 RW 02 Cipinang Besar Selatan berlangsung meriah. Perlombaan yang diikuti anak-anak itu dimeriahkan dengan aksi guling-gulingan di tanah.

Pantauan Kompas.com, aksi jenaka para bocah terjadi saat perayaan lomba balap karung menggunakan helm ukuran dewasa. Perlombaan itu dimulai pukul 13.34 WIB.

Di awal perlombaan, para peserta harus berjalan sambil berjoget kurang lebih sejauh tiga meter. Setelah itu, mereka harus berputar kembali ke garis start.

"Joget..., joget...," kata seorang pemandu acara lomba sekaligus panitia yang mengawasi.

Setelah kembali ke garis start, peserta baru diperbolehkan memakai karung goni dan helm yang telah disiapkan. Anak-anak itu hanya diperbolehkan melompat sambil jongkok.

Para peserta melompat menggunakan karung goni yang membalut badan, lengkap dengan helm. Mereka berlomba menuju garis finish, tetapi tak boleh keluar garis.

Aksi para bocah itu tak pelak mengundang tawa. Beberapa peserta bahkan berguling-guling di tanah penuh debu.

"Ayo, lompat lagi, enggak boleh guling," kata panitia menegur peserta, diiringi gelak tawa para penonton.

"Itu helmnya jangan sampai lepas," ucap penonton menyemangati peserta yang berlomba.

Usai mendapatkan pemenang dari lomba tersebut, panitia melanjutkan acara dengan lomba mengaitkan keranjang plastik ke lubang kawat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/17/17445291/anaknya-ikut-lomba-di-tempat-berdebu-emak-emak-sudah-biasa-main-di-sini

Terkini Lainnya

Bikin Resah Masyarakat, Polisi Akan Tindak Tegas Juru Parkir Liar di JIS

Bikin Resah Masyarakat, Polisi Akan Tindak Tegas Juru Parkir Liar di JIS

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke