Salin Artikel

Antisipasi Kenaikan Kasus ISPA, Pemkot Tangsel Siagakan Petugas Medis 24 Jam

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie memberikan tugas tambahan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel untuk mengantisipasi kenaikan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Melalui program tim ngider sehat, Dinkes Tangsel diminta untuk menyiagakan petugas medis selama 24 jam untuk melayani masyarakat yang membutuhkan penanganan medis.

"Jadi sebetulnya tugas mereka dari awal tahun keliling, tapi dengan adanya kondisi seperti saat ini mereka kami kasih tugas tambahan untuk penyakit yang memang disebabkan oleh polusi seperti ISPA," ucap Benyamin saat dikonfirmasi, Jumat (25/8/2023).

"Tugas mereka memastikan masyarakat sehat," tambah dia.

Benyamin mengatakan ada 108 petugas medis yang berada dalam tim ngider sehat. Masing-masing tim berjumlah dua orang itu selalu bersiaga di 54 kelurahan.

"Mereka terima panggilan 24 jam. Kalau mereka tidak ngider itu mereka ada di puskesmas. Nomor telepon mereka juga sudah tersebar di setiap RT dan RW," kata dia.

Dengan adanya tim ngider sehat, Benyamin berharap masyarakat bisa memanfaatkannya tanpa dipungut biaya alias gratis.

"Silakan manfaatkan itu dan tidak ada pungutan biaya apapun. Obat juga free," kata dia.

Adapun kasus ISPA di Tangsel tak menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun lalu.

Bedanya, data penderita ISPA saat ini didominasi oleh anak-anak dibandingkan dengan data kasus ISPA tahun 2022, yakni penderitanya di usia 40 tahun ke atas.

"Kalau angka ISPA itu standar aja. Tapi, penderitanya anak-anak, kalau (tahun) kemarin orang tua 40-50 tahunan. Sekarang anak-anak," kata Benyamin

Menurut dia, perubahan data pengidap ISPA itu disinyalir karena faktor cuaca yang cukup panas beberapa waktu belakangan ini. Bukan karena faktor kualitas udara yang buruk

"Angka kasus saat ini dipengaruhi cuaca yang sangat panas. Nah, cuaca panas minum yang dingin, akhirnya iritasi tenggorokannya jadilah ISPA," ucap Benyamin.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Tangsel, Benyamin mengatakan secara akumulatif kasus ISPA yang dihimpun dari 31 puskesmas dan tiga rumah sakit di Tangsel angkanya tak terlalu tinggi.

"Secara akumulatif angkanya tak banyak.

Dari Januari-Agustus 2023, total akumulatif 7.537 kasus. (Data itu) turun malah dari kondisi Juni itu ada 8.576 kasus," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/25/22592461/antisipasi-kenaikan-kasus-ispa-pemkot-tangsel-siagakan-petugas-medis-24

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke