Agustinus menyebutkan, Arist mengidap penyakit infeksi saluran kemih.
Aktivis perlindungan anak itu terakhir kembali dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, sejak Selasa (22/8/2023).
"Jadi dalam dua kali masuk ruang ICU. (Di RS Polri) dari Selasa siang masuk sampai hari ini," kata Agustinus di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8/2023).
Dia menyampaikan, kesadaran Arist menurun hingga 50 persen ketika dirawat. Alhasil, dokter menyarankan agar Arist dirawat di ICU.
"Sebetulnya di hari kemarin karena kami kasih semangat, kesadarannya kembali. Tetapi kemarin siang sudah menurun lagi sampai pagi hari," jelas Agustinus.
Penyakit infeksi saluran kemih yang dialami Arist, lanjut dia, diindikasikan telah memengaruhi fungsi organ lain, termasuk hati, paru-paru, dan jantung. Selain itu, Arist juga telah menggunakan ring jantung.
"Sebenarnya di periode kedua masuk rumah sakit sudah dinyatakan sembuh. Ternyata mungkin Tuhan berkehendak lain, hari ini jam 08.30 WIB harus meninggalkan kita," ungkap Agustinus.
Arist Merdeka Sirait mengembuskan napas terakhirnya di usia 63 tahun, di RS Polri Kramatjati.
Hingga kini, jenazah Arist masih disemayamkan di rumah duka. Rencananya, jenazah akan dimakamkan pemakaman keluarga yang terletak di Porsea, Toba, Sumatera Utara pada Selasa (29/8/2023).
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/26/16340331/sebelum-meninggal-arist-merdeka-sirait-dua-kali-masuk-icu