Salin Artikel

Keluh Penumpang soal Pengereman Kereta LRT Jabodebek: Terasa Kasar dan Hampir Membuat Terjatuh

Namun, dalam pengoperasian moda transportasi massal baru tersebut, sejumlah penumpang mengeluhkan soal pengereman kereta yang dianggap tidak nyaman.

Terasa kasar

Mahasiswa Universitas Indonesia bernama Resa (28) menekankan soal pengereman kereta LRT Jabodebek saat hendak berhenti di setiap stasiun.

"Yang kurang paling itu, sistemnya kan otomatis ya, pas ngerem masih (terasa) mendadak, tadi saya kebetulan duduk sih aman," kata Resa saat ditemui di Stasiun Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Senin (28/8/2023).

Ketika mencoba berdiri, Resa merasakan pengereman kereta LRT masih terkesan mendadak dan kasar.

"Kalau berdiri pas ngerem lumayan kayak kedorong, mungkin sistemnya mesti diperbaiki lagi. Kurang smooth (halus)," tambah dia.

Hampir terjatuh

Dikutip dari TribunJakarta.com, sejumlah penumpang LRT Jabodebek yang berdiri hampir terjatuh saat kereta mengerem.

Beberapa dari penumpang itu buru-buru menggenggam pegangan tangan yang ada di bagian atas.

Sementara itu, beberapa penumpang lainnya berusaha menjaga keseimbangannya agar tidak terjatuh ke depan akibat hentakan rem kereta.

Apalagi, pengeremen itu juga mengeluarkan suara berdenyit yang lumayan keras.

"Hampir aja jatuh," ujar seorang penumpang sambil keluar dari kereta menuju peron 2 di Stasiun Dukuh Atas, Senin.

Agak "jedek"

Sama seperti Resa, Lansia bernama Emilia (62), warga Cimanggis, Depok, menilai bahwa pengereman kereta LRT Jabodebek masih terlalu kasar.

Hal itu menyebabkan Emilia harus menahan posisi badannya saat kereta mengerem di setiap stasiun LRT Jabodebek.

"Nah iya, pas keretanya mengerem, agak 'jedek'. Pengeremannya masih berasa (kasar), 'jedek', gitu," ungkapnya, ditemui di Stasiun Harjamukti, Depok, Selasa (29/8/2023).

Selain soal pengereman, Emilia mengaku tak mempersoalkan fasilitas lain di LRT Jabodebek.

Kemenhub janji perhalus lagi

Berkait pengereman kereta LRT Jabodebek yang dirasa kasar, Dirjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) M Risal Wasal memberi tanggapan.

Risal mengatakan, hal itu adalah biasa dan pihaknya akan terus mengevaluasi moda transportasi baru tersebut.

"Enggak kasar (rem-nya), itu karena dioperasikan dengan operator dan memang perlu toleransi dalam sistemnya maupun dalam infrastruktur kereta apinya. Ke depan kita coba perhalus lagi," tutur Risal.

(Penulis: Firda Janati, Muhammad Naufal, Xena Olivia, Elga Hikari Putra (TribunJakarta.com) | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Ihsanuddin, Jessi Carina, Jaisy Rahman Tohir (TribunJakarta.com)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/29/14072351/keluh-penumpang-soal-pengereman-kereta-lrt-jabodebek-terasa-kasar-dan

Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Megapolitan
Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Megapolitan
Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke