Salin Artikel

Bermula dari Tertangkapnya Pesulap Oge Arthemus karena Budidaya Ganja, Polisi kini Buru Pemasok Benih

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesulap berinisial IAS yang dikenal dengan nama panggung Oge Arthemus mengonsumsi ganja yang ditanam oleh rekannya sendiri di dalam pot.

Dalam kasus ini, Oge juga berperan memasok biji ganja untuk ditanam oleh pelaku lain, yakni AH.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi menjelaskan, kasus mulanya terungkap dari laporan warga terkait penyalahgunaan ganja.

"Oleh penyidik dilakukan observasi dan pemantauan. Dari hasil penyelidikan berhasil diamankan satu orang pelaku atas nama AH di rumahnya," ujar Syahduddi dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (29/8/2023).

Kepada polisi, AH mengaku sudah lima bulan "membudidayakan" ganja di rumahnya. Kata pelaku, dia mendapatkan biji ganja itu dari Oge.

"Kemudian tim bergerak untuk melakukan pengembangan terhadap informasi tersebut, dan pelaku berhasil diamankan di kawasan Gondokusuman Provinsi DIY," papar Syahduddi.

Untuk konsumsi pribadi

Menurut Syahduddi, Oge Arthemus sengaja memasok biji ganja yang ditanam oleh AH untuk dikonsumsi sendiri.

Ganja itu ditanam di dalam lima pot beragam ukuran di rumah AH di daerah Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

"Hanya digunakan untuk konsumsi pribadi, tidak ada motif lain," tutur Syahduddi. "Karena hanya ditanam di dalam rumahnya supaya tidak terpantau siapa pun, dan digunakan juga untuk konsumsi pribadi," sambung dia.

Ia menyampaikan bahwa sementara ini belum ada indikasi Oge Arthemus menanam ganja untuk dijual kembali.

Selama tiga bulan terakhir, lanjutnya, Oge mengonsumsi ganja yang ditanam di dalam pot tersebut.

Kini, polisi terus mencari sosok yang memasok biji ganja kepada Oge Arthemus.

"Sampai saat ini masih dalam pengembangan penyidik, terkait dengan dari mana pelaku ini bisa mendapatkan biji ganja," kata Syahduddi.

Pemasok bibit diburu polisi

Polisi masih memburu pemasok yang menjual bibit ganja kepada pesulap Oge Arthemus.

Figur publik itu memberikan bibit tersebut kepada temannya berinisial AH untuk ditanam. Kemudian, Oge mengonsumsinya.

"Sampai saat ini masih dalam pengembangan penyidik, terkait dengan dari mana pelaku ini bisa mendapatkan biji ganja," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (29/8/2023).

Adapun dari tangan Oge Arthemus, polisi mengamankan lima pot tanaman ganja, tiga botol biji ganja, satu pak pupuk, tiga klip biji ganja dengan berat total 17,62 gram, satu klip ganja seberat 0,58 gram, 13 puntung ganja, satu alat linting, satu alat grinder, serta 10 pak papir.

Menurut hasil tes urine, Oge Arthemus juga positif menggunakan ganja. Saat ini, Oge dan AH telah ditahan di Mapolres Metro Jakarta Barat.

Atas perbuatan mereka, para pelaku dijerat Pasal 114 ayat 1 Sub-Pasal 111 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana maksimal seumur hidup atau hukuman mati.

(Penulis: Zintan Prihatini | Editor: Jessi Carina, Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/30/18142601/bermula-dari-tertangkapnya-pesulap-oge-arthemus-karena-budidaya-ganja

Terkini Lainnya

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan Untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan Untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Gas Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Gas Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke