Salin Artikel

Minta Warga Awasi Kegiatan Anak-anak yang Berpotensi Pidana, Polisi: Rekam, Kirim ke Kami

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat mengajak masyarakat mendokumentasikan kegiatan anak-anak yang berbau tindak pidana.

Hal ini bertujuan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Selain itu, agar anak-anak selalu merasa diawasi ketika hendak melakukan pelanggaran hukum.

“Contoh sederhana di depan rumah ada tulisan, ‘Tempat ini diawasi CCTV’. Itu kan secara tak langsung, orang merasa terawasi,” kata Komarudin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

“Ini yang saya ajak masyarakat, (jika melihat) anak-anak konvoi, bawa-bawa senjata tajam yang sering terlihat di media sosial. Ayo rekam, kirim ke kami,” lanjut dia.

Komarudin menjelaskan, Undang-Undang Darurat (UU Darurat) mengikat barang bukti yang berada pada pemegang. Dengan demikian, sosok yang sekadar memegang senjata tajam dan tertangkap, bisa langsung diproses meskipun sajam itu bukan miliknya.

“UU Darurat itu sama kayak (pasal) narkoba (jika) barang bukti itu ada padanya. Kita sosialisasikan, gerak bersama-sama sehingga anak-anak itu merasa diawasi oleh masyarakat yang merekam aktivitas mereka. Supaya ruang geraknya sempit untuk melakukan kejahatan,” tutur Komarudin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/31/17463021/minta-warga-awasi-kegiatan-anak-anak-yang-berpotensi-pidana-polisi-rekam

Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke