JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan menyebutkan terdapat tiga industri yang berpotensi menyumbang polusi udara di areanya.
Ketiganya adalah industri pembuatan sepatu, tisu dan keramik.
Kepala Dinas LH Tangerang Selatan, Wahyunoto Lukman mengatakan, hal itu berdasarkan hasil pengecekan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ((KLHK) beberapa hari lalu.
"Kalau di Tangsel ada tiga industri (penyumbang polusi). Ada pabrik sepatu, ada industri peleburan kertas dan industri keramik, " kata Wahyunoto, Jumat (1/9/2023).
Ia menambahkan, meski industri pabrik sepatu di Tangerang Selatan tidak menggunakan batu bara sebagai bahan baku pembakarannya, terdapat emisi gas buang yang dihasilkan dari sana.
Sedangkan, industri pembuatan tisu itu menggunakan batu bara ketika memproses peleburan kertas.
"Satu lagi, pabrik keramik. Ini bukan dari bahan bakarnya, melainkan keramik yang dari batu kapur, jika terlepas ke udara akan berpotensi," tambah Wahyunoto.
Penyumbang polusi di Jakarta
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menemukan 48 aktivitas industri yang mengakibatkan pencemaran lingkungan, termasuk di antaranya polusi udara di Ibu Kota.
Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Sarjoko menjelaskan, terdapat 114 aktivitas industri potensial yang dijalankan oleh sejumlah pabrik di wilayah administratif Jakarta.
Berdasarkan hasil pemantauan, terdapat 1.574 cerobong yang dioperasikan oleh perusahaan untuk pembuangan gas hasil proses produksi ke udara.
"Hasilnya 66 dari 114 kegiatan perusahaan tersebut hasilnya adalah taat, dan 48 lainnya tidak taat," ujar Sarjoko di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Janji akan ditindak
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan bakal menindak pabrik yang menimbulkan polusi dengan bekerja sama KLHK.
"Ya bareng terus dengan Dinas LH untuk penegakan," ujar Heru usai uji coba LRT Jabodebek pada Jumat (25/8/2023).
Sebagai langkah nyata, Pemprov DKI telah menindak pabrik pembuatan arang di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Saat ini, industri tersebut telah dilarang beroperasi.
Heru mengatakan, Pemrov DKI bersama KLHK akan menindak industri di Ibu Kota yang dapat menyumbang polusi untuk mengatasi kualitas udara yang buruk.
"KLHK turunnya bersama dinas LH bareng, pada saat kemarin Senin - Jumat ini bareng dengan Dinas LH," ucap Heru.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur telah sebelumnya menutup dua pabrik pembuatan arang yang berada di Jalan Anggrek, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (24/8/2023).
Laporan warga
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Jakarta Timur, Eko Gumelar, penutupan pabrik karena dilaporkan warga yang mengeluhkan menyebabkan pencemaran udara di kawasan sekitar.
"Kami langsung melakukan (penutupan) pabrik (pembuatan) arang karena melakukan pencemaran asap ke lingkungan warga," ujar Eko dalam keterangannya, dikutip Jumat (25/8/2023).
Eko mengemukakan, penutupan pabrik pembuatan arang itu melibatkan Satpol PP dan Satuan Petugas Penindakkan Hukum Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup.
(Penulis: M Chaerul Halim, Tria Sutrisna | Editor: Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/01/21132931/saat-pabrik-sepatu-tisu-dan-keramik-di-tangsel-ditengarai-sumbang-polusi