Salin Artikel

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kolong Tol Cakung

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang laki-laki lanjut usia (lansia) tanpa identitas ditemukan meninggal dunia di Jalan Raya Bekasi, kolong Tol Cakung, Jakarta Timur, Rabu (6/9/2023).

Lansia itu diduga meninggal dunia karena sakit.

Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra mengatakan, korban ditemukan oleh petugas PPSU yang sedang bekerja.

"Awalnya saksi 1 bekerja di bawah kolong tol, saksi lalu melihat ada orang yang sedang tiduran," kata Panji saat dikonfirmasi, Rabu.

Setelah dilihat, lansia tersebut ternyata sudah tidak bergerak. Saksi yang curiga kemudian mendekat ke arah korban.

"Korban ternyata sudah meninggal dunia," ucap Panji.

Mengetahui hal tersebut, saksi kemudian memanggil rekannya yang lain. Kedua anggota PPSU tersebut menghubungi pihak aparat kepolisian.

Berdasarkan keterangan saksi, kata Panji, korban merupakan lansia yang sehari-hari bekerja memungut sampah dengan sepedanya sambil berkeliling di sekitar lokasi.

"Keterangannya para saksi, korban diduga ODGJ atau tunawisma, setiap harinya selalu bawa sampah," jelas Panji.

Usai dievakuasi, lansia tanpa identitas itu langsung dibawa petugas ke rumah sakit terdekat untuk ditangani lebih lanjut.

"Ciri-ciri korban laki-laki, umur kurang lebih 60 tahun, tanpa identitas. Rambutnya panjang beruban, tinggi kurang lebih 165 sentimeter, perawakan kurus, mengenakan jaket abu-abu dan celana panjang hitam serta membawa sepeda ontel," tutup Panji.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/06/18524931/diduga-sakit-pria-lansia-ditemukan-meninggal-di-kolong-tol-cakung

Terkini Lainnya

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke