Salin Artikel

Jokowi Saja Mesti Menunduk saat Masuk LRT Jabodebek, Tinggi Pintu Harus Diubah Sesuai Standar Internasional

Seperti diketahui, tinggi pintu LRT Jabodebek didesain sesuai dengan tinggi badan rata-rata orang Indonesia, yakni sekitar 160 sentimeter.

Alhasil, penumpang yang berbadan lebih tinggi dari tinggi badan rata-rata orang Indonesia harus menunduk atau membungkuk saat masuk maupun keluar dari kereta LRT.

Karena tinggi pintu LRT didesain sesuai tinggi badan rata-rata orang Indonesia, maka itu tidak sesuai untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Oleh karena itu, kemungkinan besar Jokowi mesti menunduk atau membungkuk saat masuk dan keluar kereta LRT agar kepalanya tidak terbentur bagian atas pintu.

Sesalkan tinggi pintu LRT Jabodebek tidak standar internasional

Pengamat Transportasi sekaligus Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN) Deddy Herlambang menyesalkan tinggi pintu LRT Jabodebek tidak berstandar internasional.

Padahal, transportasi berbasis rel lainnya di Jakarta, antara lain, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan KRL Jabodetabek sudah mengikuti ketinggian pintu standar internasional, yakni di atas 180 sentimeter.

"Memang hal ini yang kami sesalkan, mengapa desainnya (pintu LRT Jabodebek) tidak standar internasional, desain LRT Jakarta dan MRT Jakarta saja 182-192 sentimeter," ujar Deddy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/9/2023).

Deddy berujar, akan jauh lebih baik apabila tinggi pintu LRT Jabodebek juga diperuntukkan bagi orang-orang dengan tinggi badan di atas rata-rata.

Dengan begitu, LRT Jabodebek juga bisa terasa nyaman bagi warga negara asing (WNA) yang ingin menaikinya.

Pintu LRT Jabodebek harus ditinggikan

Deddy berpendapat, pintu LRT Jabodebek harus ditinggikan sesuai standar internasional.

"Sebaiknya (lebih tinggi) memakai standar internasional, karena yang menggunakan LRT bukan hanya orang-orang kita (WNI)," kata Deddy.

Menurut Deddy, pintu LRT Jabodebek idealnya harus di atas 180 sentimeter mengikuti desain pintu MRT yang berstandar internasional.

"Idealnya di atas 180 sentimeter, seperti standar MRT saja ini mungkin standar international. Kereta buatan Jepang seperti KRL kita (juga) sudah nyaman ketinggiannya," tutur Deddy.

Kemenhub belum berencana modifikasi pintu LRT Jabodebek

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan belum ada rencana mengubah ukuran pintu LRT Jabodebek.

Juru Bicara Kemenhub RI Adita Irawati mengatakan, belum ada pembahasan ataupun rencana untuk memodifikasi pintu kereta LRT Jabodebek yang ketinggiannya dianggap terlalu pendek.

"Untuk saat ini belum ada rencana merubah atau memodifikasi kereta LRT," kata Adita saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/9/2023).

Lebih lanjut, Aditia enggan berkomentar soal bisa atau tidaknya gerbong kereta LRT dimodifikasi agar ukuran pintu bisa ditinggikan.

"Silakan ditanyakan ke PT INKA (Industri Kereta Api, pembuat kereta LRT Jabodebek)," ujar Adita.

Desain kereta LRT Jabodebek sudah sesuai standar kelayakan

PT INKA menyebutkan, desain kereta LRT Jabodebek yang ada saat ini telah sesuai standar dan kelayakan.

Senior Manager Humas dan Kantor Perwakilan PT INKA, Agung Dwi Cahyono mengatakan, perancang kereta LRT Jabodebek mengacu kepada regulasi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat.

"Desain tersebut sudah memenuhi kajian dari sisi standar dan kelayakan serta mengacu pada regulasi yang telah dikeluarkan oleh Kementerian terkait," ujar Agung saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.

Meski begitu, Agung enggan berkomentar lebih jauh soal kemungkinan memodifikasi gerbong kereta untuk menyusuaikan ukuran pintu.

"Sesuai yang sudah disampaikan, secara desain sudah sesuai kajian dari standar dan kelayakan, serta mengacu pada regulasi yang telah dikeluarkan kementerian terkait," tegas Agung.

Sebelumnya, Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, ukuran pintu kereta sudah disesuaikan oleh pembuatnya, yakni PT INKA (Persero) dengan tinggi badan rata-rata Warga Negara Indonesia (WNI), yakni sekitar 160 sentimeter.

"Jadi memang terkait sarana yang ada, memang sudah didesain oleh teman-teman dari INKA bahwa sarana kereta untuk commuter itu standarnya seperti itu. Tingginya sudah disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Indonesia," kata Kuswardojo saat dihubungi, Rabu (30/8/2023).

Kuswardojo mengakui tinggi pintu LRT Jabodebek memang menyulitkan orang-orang yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Misalnya, ada warga negara asing (WNA) yang harus sampai menunduk saat masuk karena tingginya 210 cm. Karena itu, ia meminta maaf.

"Tentunya kami mohon maaf karena desain ini diperuntukkan untuk warga negara kita yang tingginya rata-rata 160 cm," kata Kuswardojo.

(Penulis: Firda Janati, Tria Sutrisna | Editor: Ihsanuddin, Nursita Sari, Ambaranie Nadia Kemala Movanita).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/07/05400061/jokowi-saja-mesti-menunduk-saat-masuk-lrt-jabodebek-tinggi-pintu-harus

Terkini Lainnya

Bikin Resah Masyarakat, Polisi Akan Tindak Tegas Juru Parkir Liar di JIS

Bikin Resah Masyarakat, Polisi Akan Tindak Tegas Juru Parkir Liar di JIS

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke