JAKARTA, KOMPAS.com - Pertengahan Agustus lalu, seorang kreator konten, Laurendra Hutagalung nyaris diamuk masa di wilayah Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (15/8/2023) malam.
Ia dan timnya digeruduk lantaran kisruh saat membuat konten edukasi kepada pengendara roda dua.
Saat itu, mereka menghalau para pengendara motor yang lawan arah di Jalan Lapangan Ros Utara, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
Pantauan langsung Kompas.com, Kamis (7/9/2023) selama lebih dari satu jam sejak pukul 13.20 WIB, tak terhitung lagi jumlah kendaraan roda dua yang melawan arah di jalan satu arah ini.
Mereka didominasi oleh para pengemudi ojek daring yang tampak dari jaket hijaunya.
Padahal badan jalan pun tidak begitu lebar, sebab sudah ditempati bus Transjakarta nomor 6D yang "ngetem" dan menurunkan penumpang sesuai titik.
"Brak," saya langsung memalingkan kepala lantaran terdengar suara keras dari sebuah sepeda motor.
Rupanya ia baru saja menyenggol sisi bus Transjakarta di hadapannya lantaran nekat nyalip dari celah sempit sebelah trotoar.
Tak acuh, si pengendara motor malah berlalu santai meneruskan jalannya yang salah itu.
Sungguh Jalan Lapangan Ros Utara rasanya cukup chaos, dipenuhi pengendara-pengendara nakal, yang bahkan memakai helm pun "ogah".
Belum lagi angkot biru jurusan Kampung Melayu juga ikut-ikutan melintas lawan arah dari stasiun.
Sesekali terdengar suara klakson dari angkot-angkot ini, lantaran jalannya dihalangi oleh pengendara yang "benar".
Padahal, seharusnya Jalan Lapangan Ros Utara hanya boleh dilalui kendaraan yang datang dari arah Karet-Kuningan saja.
Tapi, entah mengapa pengendara lawan arah terlihat lebih galak, seakan merasa dihalangi.
Menurut pengakuan warga sekitar bernama Lucy (58), biasanya pengendara nakal tersebut adalah warga yang rumahnya ada di gang belakang jalan.
Sehingga, mereka memilih lawan arah daripada harus putar balik yang jaraknya jauh.
"Biasanya sih yang rumahnya belakang sini, nanggung katanya. Cuma kalau yang mikrolet-mikrolet itu enggak tahu deh, kan khawatir ya kayak di Lenteng Agung itu," kata dia saat ditemui di warungnya, Kamis (7/9/2023).
Hingga pukul 15.18 WIB, terpantau tidak ada polisi lalu lintas maupun aparat Dinas Perhubungan yang terjun mengatur kacaunya jalanan ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/07/16034581/situasi-tkp-cekcok-laurendra-vs-pemotor-lawan-arah-chaos-dan-tak-ada