JAKARTA, KOMPAS.com - Kreator konten Laurendra Hutagalung sempat cekcok dengan massa di depan rumah makan di Jalan Lapangan Ros Utara, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan pada pertengahan Agustus 2023.
Keributan ini terjadi saat ia dan tim nya membuat konten menegur pengendara yang melawan arah, Selasa (15/2023) sore.
Menurut warga setempat bernama Lucy (58) yang menyaksikan peristiwa itu, sekitar pukul 17.00 WIB, Laurendra hendak memarkirkan mobilnya di depan warung makan Lucy.
Namun, suami Lucy menolak. Jika Laurendra memarkirkan mobilnya di sana, tentu akan menghalangi akses pengunjung warung makan masuk.
"Habis itu mobilnya ke sana parkir, terus turun dekat Jak TV sebelah Wong Solo. Parkir deh di situ sore sekitar jam 17.00," ujar Lucy saat ditemui Kompas.com di warungnya, Kamis (7/9/2023).
Usai memarkirkan kendaraannya di bawah pohon dekat rumah makan Ayam Bakar Wong Solo, Laurendra bersama timnya mulai membuat konten.
"Bikin konten lah di situ kan. Saya sih lihatnya sepintas, ada ceweknya juga di situ. Makin malam kan makin seru ya orang-orang lihatin 'eh jangan lawan arah, putar balik', gitu," tutur dia.
Lucy dan suami awalnya pun tidak tahu konten apa yang dibuat oleh Laurendra.
Setelah mendengar bisik-bisik dari warga lain, barulah mereka tahu konten tersebut bertujuan menegur orang yang lawan arah.
"Enggak, enggak ada bilang apa-apa, saya juga sepintas saja lihat nya mereka datang. Ada apa tuh tanya saya, 'ada orang badannya gede-gede mau bikin konten'. Konten apa? 'Konten lawan arah'," tutur Lucy.
Lucy mengakui, di sepanjang Jalan Lapangan Ros Utara, kerap dilalui pengendara motor yang melawan arah. Termasuk supir-supir angkot.
"Memang sih suka lewat, mikrolet, yang dikhawatirin kan itu, lho. Motor mah kecil. Itu mikrolet? Kalau kecelakaan kayak di Lenteng Agung gimana?" ujar dia.
Semakin malam, kata Lucy, penonton kru Laurendra yang sedang membuat konten kian ramai. Bahkan, tidak ada lagi mikrolet yang melawan arah.
Namun, malam itu cekcok dimulai karena Laurendra menarik motor seorang pengendara ojek online yang lawan arah hingga terjadi adu mulut di antara keduanya.
"Eh, ada yang ditarik nih motornya sama yang punya konten ini. Badannya gede-gede kan, terus yang punya motor emosi," ujar dia.
Akhirnya, ricuh pun tak terelakkan. Ditambah suasana malam yang macet dan massa semakin banyak berdatangan.
"Enggak tahunya massa itu ya berdatangan, ojol. Kan orang gemas ya ditarik gitu motornya. Itu motornya ojol. Tahu sendiri kan komunitasnya ada," kata Lucy.
"Akhirnya saling remes (bentrok) lah. terus yang badannya gede itu si pembuat konten mau nyekek si pengendara ojol tadi, ya sudah akhirnya ribut," imbuh dia.
Karena kondisi yang semakin kacau, Laurendra dan timnya sampai masuk ke dalam warung makan di sana.
"Makin malam tambah ramai. Itu ojol sampai naik ke meja-meja Wong Solo itu di dalam. Kasihan banget ya dia yang punya usaha. Karyawannya sampai nangis-nangis, 'jangan dirusak tempat kerja saya'. Nangis-nangis," tutur Lucy.
Saat keributan terjadi, polisi datang untuk mengamankan.
"Awalnya satu (orang), ya mana mempan polisi satu. Itu kan yang banyak massa ojol, campur. Terus datang lagi (polisi). Ya sudah akhirnya yang badannya gede itu dibawa sama polisi," ujar Lucy.
"Itu kejadian sudah malam, akhirnya sambil layanin pembeli saya sambil nonton. Tapi jam 20.00 saya tutup, saya lanjut nonton sampai jam 22.00 lewat masih belum selesai," sambung dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/07/18511041/cerita-saksi-soal-laurendra-bikin-konten-hingga-diamuk-massa-ada-ojol