Salin Artikel

Kebakaran Gara-gara Bakar Sampah di Jatinegara, Lokasi Kejadian Dikerumuni Warga yang Penasaran

Berdasarkan data yang Kompas.com terima, kebakaran terjadi sekitar pukul 14.52 WIB. Api berhasil dipadamkan pukul 15.34 WIB.

Tiga bangunan yang terbakar adalah bengkel, kantor RW, dan sebuah pos kecil tempat anak-anak muda berkumpul.

Pantauan di lokasi, puluhan warga langsung berkerumun di depan kantor RW setelah pemadaman berakhir.

Mereka penasaran dengan bangunan yang terdampak itu. Mereka kerap mencoba mengintip ke dalam dari luar kantor RW.

Ada yang saling berbisik untuk menanyakan kronologi, ada pula yang bertanya dengan lantang mengapa kebakaran terjadi.

"Itu, gara-gara ada yang bakar sampah. Apinya kena angin! Padahal udah sering dibilangin jangan bakar sampah!" kata seorang warga kepada teman-temannya.

Saat mengatakan hal tersebut, perempuan paruh baya itu turut mengernyitkan dahi. Nada bicaranya juga tinggi, dan ia berbicara dengan cepat.

Sementara itu, teman-temannya merespons dengan anggukan kepala dan menanyakan lebih lanjut soal kronologi kebakaran.

Lalu, ada seorang warga yang sibuk dengan ponselnya. Ia sedang melakukan video blog (vlog) sambil menceritakan peristiwa yang baru terjadi.

Ia berjalan dari depan gang Jalan Kemuning Mede menuju lokasi kebakaran sambil mengarahkan ponsel ke wajahnya.

"Jadi ini adalah lokasi yang baru saja terjadi kebakaran," ucap dia sambil membuat gestur seperti menunjuk dengan telunjuk kirinya.

Sementara itu, seorang perempuan berbaju putih tampak lesu. Ia berjalan sambil memeluk diri sendiri.

Tubuhnya agak bungkuk dan ia berjalan dengan lambat. Ia berjalan dari depan kantor RW menuju sebuah gang kecil dekat bengkel yang juga terbakar.

"Lemes banget gue, takut terdampak kebakaran tadi. Lemes banget," ujar dia kepada seorang temannya yang sedang berdiri di dekat pintu masuk sebuah rumah.

Gara-gara bakar sampah sembarangan

Adapun kebakaran yang menimpa tiga bangunan ini disebabkan oleh seseorang yang membakar sampah sembarangan.

"Orang membakar sampah sisa dari lapak dan ditinggal pergi. Pembakaran sampah tertiup angin dan menyambar ke kantor RW," ujar Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman secara tertulis, Selasa.

Ketua RW 01 Dwi Lestari menambahkan, orang yang membakar sampah adalah karyawan lapak barang bekas itu.

Lokasi lapak barang bekas berada di dekat Kantor RW 01, yakni dekat sebuah bengkel. Sementara itu, lokasi pembakaran sampah berada di belakang kantor tersebut.

Jenis sampah yang dibakar adalah styrofoam. Inilah mengapa api mudah membesar ketika terkena angin.

"Ada orang nabun sampah styrofoam sekitar sebelum ashar, jam 14.30-an WIB, di belakang bengkel. Makanya yang kebakar duluan bengkel, lalu merembet ke kantor RW," terang dia di lokasi.

"Saya sudah sering imbau agar enggak bakar sampah sembarangan, tapi mereka tetap cuek. Sekarang kan bakar sampah sembarangan juga ada dendanya, tapi tetap cuek," sambung Dwi.

Akibatnya, pembakaran sampah kali ini menyebabkan tiga bangunan terbakar. Total kerugian dari peristiwa ini mencapai ratusan juta rupiah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/12/21161941/kebakaran-gara-gara-bakar-sampah-di-jatinegara-lokasi-kejadian-dikerumuni

Terkini Lainnya

DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Megapolitan
Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Megapolitan
Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Megapolitan
Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke