Sebagai informasi, video aksi perundungan 8 siswa di SMPN 1 Babelan beredar di media sosial. 8 siswa itu terlihat duduk di tanah dan wajah mereka disabet menggunakan sandal.
"Mau menanamkan tradisi pimpinan kepada adik-adik kelasnya. Itu kan salah. Pulang sekolah, disuruh kumpul katanya di rumah pelaku ini," tutur Maradum saat dikonfirmasi, Kamis (21/9/2023).
Maradum menyebutkan, para pelaku mengaku terpaksa merunduk adik kelasnya mereka diperintah alumni sekolah.
Berdasarkan penuturan para korban, aksi tersebut terjadi sekitar satu minggu yang lalu.
Berbekal penuturan para korban, kata Maradum, pihak sekolah kini sedang mencari tahu identitas alumni yang memerintahkan para pelaku.
Pihak sekolah juga telah bertemu dengan orangtua pelaku dan korban, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), serta polisi untuk proses mediasi.
"Pihak sekolah menyesalkan dan mereka sudah diingatkan. Mediasi orangtua sudah dilakukan oleh KPAI dan polisi," ucap Maradum.
Adapun dalam video yang beredar di media sosial, tampak segerombolan bocah sedang duduk di tanah.
Di depan bocah yang duduk tersebut, beberapa terduga pelaku memegang sandal.
Wajah bocah-bocah yang duduk di tanah kemudian disabet menggunakan sandal oleh pelaku secara bergiliran.
"Pelaku perundungan pelajar terjadi dan viral di jagat sosial media WhatsApp warga. Diduga terjadi di salah satu sekolah di SMP Babelan Kabupaten Bekasi," demikian informasi yang beredar di WhatsApp.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/21/18293661/merundung-adik-kelas-siswa-smpn-1-babelan-mengaku-lanjutkan-tradisi