Salin Artikel

Kunjungi TKP Siswi SD yang Loncat dari Lantai 4 Sekolah, KPAI: Memastikan Kronologi Kejadian

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) siswi Sekolah Dasar (SD) 06 Petukangan Utara yang jatuh dari lantai 4 gedung pada Selasa (26/9/2023).

Komisioner KPAI, Aris Adi Leksono, mengatakan kedatangannya itu bersama dengan kepolisian, Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, serta Suku Dinas (Sudin) Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Pusat Selatan.

"Kami ke TKP untuk memastikan kronologi kejadian dan melakukan koordinasi penanganan," ucap Aris kepada Kompas.com, Rabu (27/9/2023).

Selain itu, kata Aris, KPAI juga meminta kepada kepolisian agar kasus ini diproses ke penyelidikan lebih lanjut. Sehingga akan tergali kronologis sesungguhnya, motif, serta langkah berikutnya.

"Selain itu, perlu memastikan pendampingan untuk keluarga korban, baik secara hukum, psikis, dan batuan sosial lainnya," tutur Aris.

Sempat beda keterangan

Adapun Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, korban berinisial R (13) itu tewas setelah loncat dari lantai 4 gedung sekolah.

"Korban ini loncat dari ketinggian, di mana ketinggian ini lantai 4 dari sekolah dasar ini," kata Bintoro saat dikonfirmasi, Selasa.

Dugaan ini diperkuat dengan temuan barang bukti berupa rekaman kamera closed circuit television (CCTV) yang merekam tempat kejadian perkara (TKP) saat insiden terjadi.

Sementara itu, Kapolsek Pesanggrahan Komisaris Tedjo Asmoro sebelumnya menyebut korban terjatuh saat bermain bersama teman-temannya.

"Kronologinya itu korban sedang bermain di pilar-pilar penyangga gedung. Korban kemudian terjatuh setelah itu," kata Tedjo saat dikonfirmasi, Selasa.

Tedjo juga membantah kabar adanya perundungan atau bullying terhadap korban. Dia menyampaikan itu setelah polisi memeriksa beberapa guru di sekolah.

Hal senada, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo juga menyatakan siswi kelas 6 itu bukan korban bullying.

Purwosusilo mengatakan, informasi mengenai aksi bullying yang dialami korban itu sebelumnya juga telah dikonfirmasi kepada kepala sekolah dan guru korban.

"Ini ada gurunya dan ada kepala sekolahnya. Ada bapaknya. Ada semua di sini," ucap Purwosusilo.

"Tidak ada itu (aksi bullying). Orang anaknya (korban) habis kegiatan biasa di lapangan kemudian masuk ke kelas gitu," katanya lagi.

Adapun korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Jakarta Selatan. Namun, korban dikabarkan meninggal saat tengah menjalani perawatan.

Sekolah "online" sementara

Purwosusilo mengatakan, proses belajar di gedung sekolah dihentikan sementara. Proses belajar para siswa di SD itu digelar dengan cara jarak jauh atau secara online.

"Maka pembelajaran tetap berlangsung cuma dilakukan jarak jauh, PJJ mulai hari ini," ucap Purwosusilo saat dikonfirmasi, Rabu (27/9/2023).

Penghentian proses belajar di sekolah itu setelah tewasnya siswi kelas 6 berinisial R karena loncat dari lantai 4 sekolahnya.

"Hari ini kan (di sekolah) masih ada police line, kami juga menghormati," ujar Purwosusilo.

Keluarga yakin ada perundungan

Keluarga R mendapatkan informasi bahwa korban di-bully teman-temannya sebelum ditemukan tergeletak di lapangan sekolah.

"Informasi yang saya dapat, katanya dia di-bully di sekolahan sama beberapa temannya," kata Jafar Mursahid kepada wartawan di rumah duka, Pesanggrahan, Selasa (26/9/2023) malam.

Menurut paman R, Jafar, teman-teman sempat mencegah perbuatan korban dengan mengambil bangku tadi. Tapi, korban justru nekat melompat usai diduga mengalami perundungan.

Walau demikian, Jafar belum bisa menceritakan lebih lanjut soal aksi bullying yang diduga diterima korban. Berdasarkan informasi yang ia dapat, R berusaha mempertahankan harga dirinya.

"Dia memang orangnya sangat menghargai privasi atau harga diri. Jadi kalau dipegang-pegang badannya, dia marah," tutur Jafar.

"Setelah itu, dia dinasihati gurunya, lalu dia masuk ke kamar mandi dan tiba-tiba jejeritan saat keluar," lanjut dia.

Tak lama setelah itu, korban disebut mengambil kursi untuk meloncat dari lantai 4 sekolah.

"Ada temannya yang sudah mencegah, tapi bangku itu diambil lagi dan ditaruh di pinggir tembok. Dia naik lalu loncat," tutur Jafar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/27/13540341/kunjungi-tkp-siswi-sd-yang-loncat-dari-lantai-4-sekolah-kpai-memastikan

Terkini Lainnya

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

Megapolitan
Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke