Salin Artikel

Warga Khawatir Tawuran di Cipinang Pulogadung Ditiru Anaknya

Ia khawatir aksi tak pantas itu ditiru oleh anaknya yang masih kecil

"Anak saya baru umur enam tahun, lagi masa-masanya meniru orang di sekitarnya, lagi aktif. Takutnya dia meniru aksi tawuran," tutur dia kepada Kompas.com, Kamis (5/10/2023).

Aksi tawuran antara dua kelompok remaja itu terjadi di Jalan Kramat Kosambi, Cipinang, Pulogadung, tepatnya di pertigaan dekat Jalan Perikani III.

Syifa dan anaknya memang tidak melihat langsung aksi tawuran itu. Sebab, mereka sedang menjaga warung di Jalan Cipinang Timur.

Namun, anaknya sempat melihat sekelompok remaja berseragam SMA berlarian di tempat pemakaman umum (TPU) dekat warung Syifa.

"Anak bilang, 'Mama, ada tawuran'. Saya tanya di mana, kata dia di kuburan. Saya tengok ke arah kuburan di ujung jalan warung, sepi. Kalau ada tawuran pasti lewat warung saya," terang Syifa.

"Saya enggak tahu, ibu-ibu sini juga enggak ada cerita. Tahunya besoknya (4/10/2023), ada video CCTV yang rekam tawuran itu. Tahunya (tawuran) dekat sini, bukan di sini (kuburan)," imbuh dia.

Syifa juga resah jika aksi tawuran bakal terulang kembali.

Jika aksi tawuran terjadi pada malam hari, ia takut adiknya menjadi korban. Sebab, adiknya sering pulang kerja pada malam hari.

Jika tawuran terjadi pada siang hari, ia khawatir anaknya melihat dan mencontohnya.

"Takutnya niruin karena dikira tawuran itu sesuatu yang menyenangkan, melihatnya takutnya kayak seru. Takut dia ngira tawuran itu asyik dan kebawa sampai dewasa," ungkap dia.

Syifa juga takut menjadi korban salah sasaran, baik dirinya maupun warungnya.

Terkait identitas para pelaku tawuran, berdasarkan informasi yang Syifa dapat dari teman-temannya yang tinggal di Jalan Kramat Kosambi, dua kelompok remaja itu berasal dari luar wilayah tersebut.

Sebab, tidak ada yang mengenali wajah para pelaku. Syifa pun tidak mengenali anak-anak yang terekam dalam kamera CCTV itu.

"Kayaknya mereka sengaja janjian dan cari tempat sepi (untuk tawuran) karena di situ memang sepi karena di dalam kompleks," ujar dia.

Adapun rekaman kamera CCTV yang menunjukkan aksi tawuran antara dua kelompok pelajar itu viral di media sosial.

Dalam rekaman itu, sebagian besar pelaku masih mengenakan seragam sekolah. Ada aksi saling kejar, pemukulan terhadap beberapa lawan, dan saling pukul dengan bambu.

Dalam narasi yang beredar, anak-anak itu langsung kabur usai dibubarkan oleh seorang warga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/06/05533161/warga-khawatir-tawuran-di-cipinang-pulogadung-ditiru-anaknya

Terkini Lainnya

Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Megapolitan
Laman PPDB Depok Gangguan di Hari Pertama karena Pendaftaran TK, SD, dan SMP Digabung di Satu 'Website'

Laman PPDB Depok Gangguan di Hari Pertama karena Pendaftaran TK, SD, dan SMP Digabung di Satu "Website"

Megapolitan
Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol

Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol

Megapolitan
Cabuli Anak Sendiri, Ibu di Tangsel Mengaku Disuruh Kenalan dari Facebook

Cabuli Anak Sendiri, Ibu di Tangsel Mengaku Disuruh Kenalan dari Facebook

Megapolitan
Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL

Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL

Megapolitan
Banyak Pengendara Gunakan Pelat Dinas Palsu, Sosiolog: Menunjukkan Adanya Arogansi dan Kecemburuan Sosial

Banyak Pengendara Gunakan Pelat Dinas Palsu, Sosiolog: Menunjukkan Adanya Arogansi dan Kecemburuan Sosial

Megapolitan
PPDB SMP Jalur Zonasi di Depok Dibuka Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya

PPDB SMP Jalur Zonasi di Depok Dibuka Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya

Megapolitan
Jalur Zonasi Dibuka Hari Ini, Wali Murid Keluhkan Situs PPDB Depok Bermasalah

Jalur Zonasi Dibuka Hari Ini, Wali Murid Keluhkan Situs PPDB Depok Bermasalah

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Menyerahkan Diri ke Polisi

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Menyerahkan Diri ke Polisi

Megapolitan
Marak Pelat Nomor Palsu di Jakarta, Pedagang: Saya Enggak Berani kalau Tak Sesuai STNK

Marak Pelat Nomor Palsu di Jakarta, Pedagang: Saya Enggak Berani kalau Tak Sesuai STNK

Megapolitan
Kabel di Jalan Ahmad Yani Bogor Semrawut, Warga Khawatir Bahayakan Pengguna Jalan

Kabel di Jalan Ahmad Yani Bogor Semrawut, Warga Khawatir Bahayakan Pengguna Jalan

Megapolitan
Cita-cita sejak Kecil Buat Pemilik Pajero Dikejar Polisi di Tol Jatiasih lalu Ditilang

Cita-cita sejak Kecil Buat Pemilik Pajero Dikejar Polisi di Tol Jatiasih lalu Ditilang

Megapolitan
Bocah di Bekasi Tewas di Lubang Galian Air, Polisi Temukan Indikasi Praktik Dukun di Rumah Pelaku

Bocah di Bekasi Tewas di Lubang Galian Air, Polisi Temukan Indikasi Praktik Dukun di Rumah Pelaku

Megapolitan
Tolak Tapera, Pekerja Singgung Kasus Korupsi Asabri dan Jiwasraya

Tolak Tapera, Pekerja Singgung Kasus Korupsi Asabri dan Jiwasraya

Megapolitan
Bocah di Bekasi yang Ditemukan Dalam Lubang Galian Air Diduga Tewas karena Dibekap

Bocah di Bekasi yang Ditemukan Dalam Lubang Galian Air Diduga Tewas karena Dibekap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke