Salin Artikel

Rumahnya Kemalingan, Warga di Cijantung Cari Sendiri Petunjuk soal Jejak Pelaku

Mereka sebenarnya telah melaporkan kasus pencurian itu kepada polisi namun sampai saat ini belum ada perkembangan. 

Padahal usai rumahnya dijarah maling, Feby dan Bara beserta keluarga tidak ingin menyentuh apa pun di tempat kejadian perkara (TKP) meski hanya memindahkan barang.

Menurut mereka, hal tersebut untuk mempermudah pihak kepolisian mengidentifikasi pelaku pencurian melalui sidik jari.

"Saat itu kami langsung lapor ke Polsek Pasar Rebo dan enggak lama ada 4 polisi datang (ke TKP). Tapi kami agak kurang merasa pas dengan respons dari polisi itu," ungkap Feby saat ditemui Kompas.com di rumahnya, kawasan Cilandak, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (7/10/2023).

"Karena, ketika datang, sidik jari enggak diambil, barang bukti tidak diamankan, tidak mencoba melihat CCTV juga," ujar Feby.

Oleh karena ini, Feby dan keluarganya justru yang mencari CCTV secara mandiri di sekitar TKP.

Secara kebetulan, seorang kurir paket sempat mengirimkan barang yang dipesan keluarga Feby dan Bara ke rumahnya.

Berdasarkan data yang mereka lihat dari aplikasi tersebut, paket terkirim pada Sabtu (30/09/2023) pukul 12.10 WIB.

Oleh karena, mereka menghubungi kurir tersebut untuk menanyakan bagaimana keadaan rumah saat datang ke TKP.

"Dan ternyata, menurut kurirnya, pintu pagar terbuka dan ada mobil hitam terparkir di garasi. Sedangkan, seharusnya, garasi rumah kita itu kosong, karena semua pada pergi," ujar Feby.

Tidak ingin berasumsi dari keterangan kurir paket, Feby dan Bara memvalidasi kesaksian tersebut ke tukang es buah yang memang berjualan tak jauh dari rumah mereka.

"Ya ada tukang es buah di dekat posko. Nah, kita tanya, katanya memang lihat mobil hitam. Cuma, si tukang paketnya ini sama si tukang es buah ini lupa mobilnya apa," kata Feby.

Berdasarkan hasil rekaman CCTV sebuah angkringan yang tidak jauh dari TKP, orangtua Feby dan adiknya sebagai orang terakhir yang meninggalkan rumah pada pukul 10.11 WIB.

Sejauh ini, dari pihak keluarga, baru dua orang yang diambil keterangannya oleh pihak kepolisian, yakni ayah Feby sebagai pelapor dan Bara.

Saat Bara diperiksa sebagai saksi korban, ia bertanya bagaimana perkembangan kasus tersebut.

Dia juga sempat menyodorkan screen record dari CCTV angkringan dekat rumahnya.

"Bahkan, ketika suami saya datang pas hari Jumat lalu, kami yang inisiatif, ini lho CCTV-nya. Sedangkan kita kan juga enggak bisa, karena itukan punya angkringan ya, enggak bisa main ambil saja," ujar Feby.

"Kita siapa? Orang angkringannya juga bilang, 'ya sudah, tunggu polisi saja'. Cuma kan, kita kan berlomba sama waktu kalau kayak begini. CCTV enggak bisa selamanya," tutur dia lagi.

Sementara, saat keluarga tengah membereskan rumah, ibunda Feby menemukan jam dinding di kamarnya dalam kondisi baterai sudah terlepas.

"Jadi, setelah polisi pergi, di kamar Mama saya itu ada jam dinding. Nah, jam dinding itu baterainya sudah terlepas di jam 11.00 WIB. Ya bisa jadi pelaku lebih satu jam berada di rumah," ujar Feby.

"Enggak tahu nekat atau apa karena mobil pelaku ditaruh di garis, beraksi di siang hari, dan ini rumah kan memang kebetulan dekat dengan Markas Kopassus Cijantung," lanjut Feby.

Oleh karena itu, Feby berharap pihak kepolisian lebih tanggap mengingat mereka adalah garda terdepan masyarakat.

Selain itu, ia meminta pihak kepolisian lebih cepat bertindak dalam menangani perkara.

"Karena kan barang bukti enggak bisa terlalu lama, kayak sidik jari atau apa. Pas datang itu seharusnya sidik jari diambil. Karena kan, yang kami pahami sebagai masyarakat, kalau ada kejadian dan enggak cepat ditanggapi, ya sudah, lenyap aja gitu, kayak uap aja," kata Feby.

"Karena, yang kami lihat sih seperti, dari barang bukti tidak diamankan, mencoba menelusuri juga enggak, komunikatif juga enggak. Jadi, itu sih harapan kami," tutur Feby lagi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/07/21352491/rumahnya-kemalingan-warga-di-cijantung-cari-sendiri-petunjuk-soal-jejak

Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke