JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat pada Senin (9/10/2023) pagi.
Dikutip dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta per pukul 07.09 WIB tercatat di angka 169.
DKI Jakarta berada di peringkat ketiga dalam urutan kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pagi ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 91 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut 18,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, kota dengan kualitas udara terburuk pertama di dunia pada Senin pagi ini ialah Lahore, Pakistan dengan indeks kualitas udara 192.
Posisi ketiga kota dengan Kualitas udara terburuk yakni Delhi, India dengan angka 169.
Merespons buruknya kualitas udara di Jakarta, situs IQAir merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas luar ruangan.
Adapun upaya lain yang dilakukan yakni penyiraman jalan dengan water cannon dan menyemprotkan air dari atap gedung tinggi di Ibu Kota.
Meski demikian, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, belum ada perbaikan signifikan pada kualitas udara di Ibu Kota.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/09/07231741/yuk-kenakan-masker-kualitas-udara-jakarta-pagi-ini-terburuk-ketiga-di