Salin Artikel

Niat Merantau demi Bantu Ibu, Wanita Cimahi Disekap dan Diperkosa Saat Hari Pertama di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib nahas menimpa seorang perempuan asal Cimahi, TN (20).

Dia disekap dan diperkosa oleh instruktur fitness bernama Fajar Eka Putra Wijaya alias Deni Setiawan (26).

Malapetaka yang dialami TN tanpa diduga. Korban mengira Fajar hanya mengajak ngobrol dan sekadar makan di hari pertama pertemuan mereka.

Awal perkenalan

TN berkenalan dengan Fajar melalui aplikasi Muzz.

Kepada TN, Fajar tidak mengungkapkan identitas asli. Ia mengaku bernama Deni Setiawan.

"Intinya, korban berkenalan dengan pelaku melalui aplikasi Muzz," ungkap Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam jumpa pers di Mapolsek Pademangan, Jumat (13/10/2023).

Bantu ibu

Setelah tiga minggu membangun komunikasi secara intensif, TN bertolak dari Cimahi ke Ibu Kota.

Bukan demi menemui Fajar. Korban berniat membantu ibunya yang menjadi asisten rumah tangga (ART) di sebuah rumah di Jakarta.

"Iya, niat ke Jakarta untuk bekerja di tempat majikan ibunya," ujar Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP I Gede Gustiyana kepada Kompas.com, Senin (16/10/2023)..

Fajar yang mengetahui hal tersebut berupaya mengajak TN bertemu. Dia lantas menjemput korban lalu mengajaknya makan.

Meski awalnya menolak karena ingin bertemu sang ibu terlebih dahulu, TN akhirnya menyambut ajakan tersebut.

"Karena dijemput dia (pelaku), diajak makan. Ya namanya orang pertama kali ke Jakarta, dari kampung. Dia belum tahu bagaimana si pelaku," kata Gustiyana.

Disekap

Setelah hari sudah mulai gelap, perasaan TN mulai resah.

Ia meminta izin untuk pulang. Namun, Fajar berupaya merayu korban.

"Katanya, 'Entar dulu, aku sudah tunggu kamu lama, sampai kamu baru ke Jakarta. Masa baru ketemu sudah kamu tinggal aku'. Terus, 'nah, antar aku ke apartemen sebentar', gitu," ucap Gustiyana.

Alhasil, TN menuruti permintaan Fajar. Keduanya pergi ke Apartemen The Mansion Bougenville.

"Di apartemen itulah langsung dikunci, dipaksa. Dia sudah enggak mau. Mau telepon ibunya, diambil handphone-nya ya," ujar dia.

Menolak, tapi tidak bisa

TN berusaha melawan. Hanya saja, korban kalah mengingat pelaku mempunyai perawakan yang kekar.

Dengan begitu, pelaku menyalurkan napsu bejatnya kepada TN sebanyak dua kali.

"Dia berusaha melawan. Pertama, dia cuma diraba-raba. Sudah menolak, dia melawan. Habis itu dipaksa, sudah enggak mau. Ditekan, karena dia kalah fisik, ya dia enggak bisa melawan," imbuh dia.

Kesempatan

Suatu kesempatan, TN berhasil menghubungi ibunya dan memberitahu bahwa ia disekap dan diperkosa.

Kesempatan itu ketika pelaku hendak mengambil pesanan makanan di lobi apartemen.

"Ketika subuh, pelaku ini mengambil makanan. Korban bilang begini, 'Aku mau shalat subuh dulu ya'. Dia bilang kalau shalat subuh itu membaca Al Quran lewat handphone. Mungkin enggak curiga, dan dikasih handphone ini (oleh pelaku)," ungkap Gustiyana.

Ibu korban yang merupakan asisten rumah tangga (ART) kemudian memberi tahu majikannya, yakni S.

S pun langsung menghubungi nomor layanan polisi 110.

"Saudara S melaporkan bahwa TN dibawa oleh seorang laki-laki atau pelaku ke Apartemen The Mansion Bougenville dan tidak diperbolehkan pulang oleh pelaku," kata Gustiyana.

Penangkapan

Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas bergegas menuju Apartemen The Mansion Bougenville dan berkomunikasi dengan pihak pengelola.

Kendati demikian, petugas menemukan kendala karena tidak mengetahui TN berada di tower mana dan lantai berapa.

Polisi yang sudah mengetahui nomor korban dari S, kemudian menghubungi korban. Polisi meminta korban mencari tempat yang aman dan tidak bisa dijangkau pelaku.

Korban lantas bergegas ke balkon unit apartemen, lalu mengunci pintu balkon.

"Dari situ, dia memberikan tanda bahwa (tower-nya) berada di dekat seperti kolam dan tempat nongkrong begitu, kami cari yang sesuai dengan foto. Akhirnya, kami temukan lokasinya, yakni Tower Gloria, Lantai 11," tutur Gustiyana.

"Dari luar, dia kelihatan dalam keadaan syok dan sedang menangis. Iya, melambai-lambai (ke arah petugas)," lanjut dia.

Saat itu, pelaku yang sudah kembali ke unit apartemennya tidak bisa menuju balkon karena dikunci. Pelaku kemudian mengunci pintu unit apartemennya.

Berdasarkan video yang diterima Kompas.com dari Gustiyana, petugas menggunakan bor untuk membuka pintu unit apartemen.

"Itu kan dikunci sama pelaku dari dalam. Sudah kami perintahkan dibuka, tapi enggak dibuka. Kalau kami dobrak, agak keras. Belum tentu kami dobrak sekali, langsung terbuka. Lebih baik kami langsung bor engselnya, sudah kelihatan agak longgar, baru kami dorong," jelas Gustiyana.

TN langsung menangis setelah melihat polisi. Sementara itu, pelaku yang memiliki perawakan kekar langsung ditangkap dan digiring petugas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/17/06412001/niat-merantau-demi-bantu-ibu-wanita-cimahi-disekap-dan-diperkosa-saat

Terkini Lainnya

Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke