JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial A di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menenggelamkan bayinya yang baru berusia 3 bulan ke dalam ember berisi air.
Ketika melakukan aksinya, A disinyalir menikmati momen tersebut.
Hal itu tergambarkan melalui sebuah video yang berseliweran di grup-grup WhatsApp maupun media sosial.
Dalam video yang diterima Kompas.com, bayi itu mulanya diceburkan oleh sang ibu ke dalam ember berisi air berukuran besar.
Setelah diceburkan, bayi itu dibiarkan mengembang selama beberapa saat hingga merengek.
Meski sudah merengek dengan keras, perempuan itu tak bergeming. Ia tetap membiarkan bayinya mengembang di dalam ember.
Ia bahkan menyalakan keran yang airnya langsung mengenai wajah sang bayi.
Tak berhenti sampai di sana, perempuan itu justru membalikkan posisi bayi hingga kepalanya tertelungkup.
A bahkan tertawa beberapa saat seraya "menikmati" momen ketika dia membalikkan posisi sang anak.
Berikut lima fakta selengkapnya:
1. Diduga baby blues
Penjabat sementara (Pjs) Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Lia Latifah menyebut A diduga terkena sindrom baby blues.
"Kami telah berkunjung ke rumah yang bersangkutan pada hari Jumat lalu. Kami kemudian bertemu dengan ibunya dan berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, dia mengaku mengalami baby blues," kata dia saat dihubungi, Senin (16/10/2023) malam.
Sebagai informasi, sindrom baby blues adalah perasaan sedih, lelah, dan cemas yang umumnya muncul dalam beberapa hari hingga dua minggu setelah melahirkan.
Jika gejala ini tak mereda, kemungkinan besar seorang ibu menderita depresi pasca-persalinan.
2. Depresi rawat tiga balita sekaligus
Lia menerangkan, A memiliki tiga anak yang semuanya masih berusia di bawah lima tahun (balita).
Anak sulung A diketahui baru berusia 4 tahun, anaknya yang kedua berusia 3 tahun, dan yang terakhir berusia 3 bulan.
"Jadi kemarin itu ibunya cerita bahwa dia mengalami depresi, dia mengalami stres, mengalami kebingungan pada saat dia harus merawat tiga balita sekaligus", ungkap Lia.
Oleh karena itu, A mengaku melakukan aksinya secara tidak sadar.
Ia menceburkan bayinya ke dalam ember karena dirinya sedang merasakan kelelahan yang amat parah.
"Jadi awalnya gini, karena dia mengalami kelelahan dan capek, kelelahan mengurus bayinya, jadi saat dia melakukan hal itu, dia dalam kondisi enggak sadar," tutur Lia.
"Kemudian di saat yang bersamaan dia sambil telponan sama temannya, dia sambil bercanda gitu sama mereka, pada momen itulah dia menceburkan bayi tersebut. Ini berdasarkan keterangan dari ibunya," lanjut dia.
3. Keluarga tak ada yang tahu
Berdasarkan pengakuan A, suami dan keluarga besarnya tak mengetahui bahwa dirinya sempat menenggelamkan si bungsu yang baru berusia 3 bulan.
"Suaminya belum tahu," ungkap Lia.
Tak hanya sang suami, R, ibu dari perempuan A juga tak tahu-menahu perihal adanya peristiwa tersebut.
R bahkan sempat kaget ketika Komnas PA menjelaskan bahwa anaknya sempat menenggelamkan sang cucu ke dalam ember.
"Waktu kami datang ke sana (rumah A), kami ketemu sama ibu kandungnya A, inisialnya R. Ibu R juga enggak tahu ada kejadian ini. Jadi waktu kami jelaskan kepada ibunya bahwa putrinya sudah melakukan hal tersebut, dia kaget," ucap Lia.
4. Kondisi bayi sehat
Meski sempat ditenggelamkan dalam posisi terbalik, si bungsu tetap bertahan dan kondisi sehat sampai saat ini.
"Kondisinya sehat, malam itu saya langsung melihat bayinya di kamar. Jadi saya lihat si kakaknya yang pertama di kamar, terus adiknya yang kedua sama bayi yang tiga bulan itu sehat semua, baik-baik saja, enggak demam, saya lihat badannya juga tidak ada luka," tutur dia.
Walau demikian, Lia menyebut Komnas PA sebenarnya ingin mengambil alih pengasuhan sang bayi dan dua kakaknya yang masih balita untuk sementara waktu.
Namun, nenek R, atau ibu dari pelaku penenggelaman bayi di ember, meminta supaya pengasuhan tetap dilakukan pihak keluarga.
"Malam itu tadinya kami ingin bawa bayi tersebut untuk diamankan sementara, tetapi ibu R bilang kepada kami bahwa ketiga cucunya akan diasuh oleh dirinya. Nanti akan ada tetangga yang biasa mengasuh anak untuk membantu," tutur Lia.
5. Polisi telah periksa A
Polisi telah meminta keterangan secara langsung kepada perempuan berinisial A perihal aksinya yang tidak wajar.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menyebut pemeriksaan terhadap A dilakukan hari ini, Selasa (17/10/2023).
"Kami telah meminta keterangan dari pihak ibu (A) soal video viral yang mana dia memandikan (bayinya) dengan cara yang dikatakan tidak wajar," kata dia kepada wartawan.
Sampai saat ini, Bintoro menyebut pihaknya masih mendalami perihal unsur pidana yang dilakukan A.
Ia juga mendalami soal dugaan sindrom baby blues yang disinyalir diderita oleh A.
"Sejauh ini penerapan unsur pidana dan dugaan baby blues masih kami dalami, masih kami kumpulkan bukti-bukti," imbuh dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/18/08030401/5-fakta-ibu-di-jaksel-tenggelamkan-bayi-di-ember-diduga-baby-blues-rawat