Salin Artikel

"Debt Collector" Ngamuk di Ciracas, Tuduh Pemilik Depot Air Sembunyikan Targetnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha depot air isi ulang bernama Andi Jaya (38) menjadi korban salah sasaran sekelompok debt collector alias penagih utang.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Bogem, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (18/10/2023) sore.

"Dia (salah satu penagih utang) ngeluarin golok dan nyabet-nyabet. Teman saya mau ditusuk perutnya, enggak kena. Saya kena di bagian atas lengan kiri," ucap dia kepada Kompas.com, Jumat (20/10/2023).

Mulanya, laki-laki tersebut datang ke depot air isi ulang milik Andi sekitar pukul 13.00 WIB menggunakan motor.

Ia menanyakan keberadaan salah satu karyawan Andi, Surya (43), untuk menagih utang.

Menurut Andi, cara laki-laki itu bertanya dianggap kurang sopan lantaran menggunakan nada tinggi dan tidak ada unggah-ungguh sama sekali.

"Cara nanyanya kurang sopan. Dia tanya 'ada Pak Surya enggak?'. Saya diemin. Dia tanya lagi, saya jawab 'tanya saja ke teman saya'. Dijawab Pak Surya lagi muter keliling (mengantar dan mengangkut galon)," jelas Andi.

Ia pun menanyakan alasan laki-laki itu mencari Surya. Namun, ia langsung mengoceh dan ngotot bahwa Surya ada di sana.

Sementara itu, Andi dan satu karyawan yang berada di lokasi menegaskan bahwa Surya memang tidak ada di tempat.

Adu mulut pun terjadi, dan laki-laki itu mendadak pergi sambil mengatakan "tunggu ya, tunggu!".

Ia juga mengancam akan datang lagi sambil menelepon seseorang.

Dihampiri dua debt collector

Sekitar pukul 14.30 WIB, tempat usaha Andi dihampiri oleh dua orang tidak dikenal. Rupanya, mereka adalah rekan laki-laki yang lebih dulu tiba.

Namun, mereka tidak menanyakan keberadaan Surya. Mereka menanyakan siapa yang akan mengeroyok adik mereka.

"Ada abangnya, dia ngomong 'siapa yang mau ngeroyok adik saya?'. Saya jelasin enggak ada yang mau ngeroyok adiknya. Adiknya datang, tiba-tiba marah, dan mau nagih utangnya kurang sopan," ujar Andi.

Lalu, mereka menelepon laki-laki yang tiba sebelumnya. Ia pun datang menggunakan motor.

Cekcok kembali terjadi karena dua penagih utang itu mengira Andi dan rekannya mengusir mereka, serta menyembunyikan Surya.

Tidak lama, laki-laki yang sebelumnya tiba lebih dulu datang menggunakan motor.

"Enggak lama, yang bawa golok datang dan ajak ribut teman saya. Teman saya tunjuk-tunjuk karena dia (pelaku) ngeluarin golok," ungkap Andi.

Karena tidak percaya, salah satu dari dua laki-laki yang tiba pukul 14.30 WIB mendorong teman Andi. Ia bertanya mengapa teman Andi menunjuk-nunjuk pria yang baru datang.

Kemudian, pria itu langsung mengeluarkan golok dari sisi kanan tubuhnya. Ia menebaskan golok dengan membabi buta.

"Dia nebas-nebasin golok. Teman saya enggak kena luka, saya yang kena. Teman saya pas disabet langsung menghindar. Saya kena," kata Andi.

Rohmat (34), karyawan lainnya di depot air isi ulang itu, mengatakan bahwa Andi mulanya tidak merasa sakit.

Namun, esok harinya, bagian lengan yang kena sabetan golok terasa sakit dan ada memar. Saat diperiksa lebih lanjut, rupanya ada baret kecil.

"Kena sabet pas bagian tumpulnya mungkin," ucap Rohmat, Jumat.

Setelah sabetan golok mengenai Andi, dua laki-laki lainnya melerai. Laki-laki yang mendorong teman Andi menahan tubuh pelaku penyabetan.

Berunding di warkop

Andi mengungkapkan, tiga penagih utang itu menghentikan cekcok yang sedang terjadi saat mengetahui aksinya terekam kamera CCTV.

Dua laki-laki yang tiba pukul 14.30 WIB sebelumnya langsung merangkul Andi dan mengajaknya berunding.

"Berunding soal mereka minta maaf. Kami berempat ke warkop (warung kopi) untuk nunggu Surya yang berkasus (punya utang). Karena enggak datang-datang, mereka pergi sendiri. Yang bawa golok enggak ada ngerasa bersalah, enggak minta maaf," tutur Andi.

Namun, Andi tidak terima dirinya menjadi korban salah sasaran. Ia langsung mengamankan rekaman kamera CCTV.

Pada Kamis (19/10/2023), ia masih merundingkan peristiwa yang menimpanya dengan pengurus RT setempat. Pada Jumat, ia akhirnya melaporkan kasus itu ke Polsek Ciracas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/21/05300051/-debt-collector-ngamuk-di-ciracas-tuduh-pemilik-depot-air-sembunyikan

Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke