Salin Artikel

Sebulan Tinggal di Rusun Nagrak, Eks Warga Kampung Bayam Minta Bus Sekolah Datang Lebih Pagi

Untuk diketahui, eks warga Kampung Bayam yang sebelumnya tinggal di tenda darurat di depan Jakarta International Stadium (JIS) direlokasi ke Rusunawa Nagrak, bulan lalu. 

Shirley mengeluhkan soal jam pemberangkatan bus sekolah yang disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk anak-anak di Rusunawa Nagrak.

Pasalnya, jadwal pemberangkatan bus sekolah di Rusunawa Nagrak yang kini diterapkan tidak sesuai dengan jam masuk sekolah anaknya. 

"Karena begini, harusnya kayak anak saya itu kadang jam 06.15 WIB itu sudah harus di sekolah. Tapi, kadang, jam 05.45 WIB itu baru datang busnya," ujar Shirley saat ditemui di Rusunawa Nagrak, Kamis (26/10/2023).

Padahal, menurut Shirley, waktu tempuh yang diperlukan dari Rusunawa Nagrak menuju sekolah anaknya yang berada di Kelurahan Warakas memakan waktu lebih dari satu jam.

"Jadi, agak dimajukan saja. Biar anak-anak jangan sampai keteteran masalah sekolah," ucap Shirley.

Terlepas permasalahan bus sekolah, Shirley mengatakan bahwa fasilitas umum dan akses untuk mobilitas penghuni Rusunawa Nagrak masih banyak yang kurang.

Salah satu contohnya adalah fasilitas klinik yang lokasinya jauh dari Tower 3 Rusunawa Nagrak, tempat eks warga Kampung Bayam kini berhuni sementara.

"Untuk kendaraan yang masih susah, terus kesehatan. Kayak puskesmas atau apa, itu masih jauh ya. Terus pasar, aksesnya itu saya bilang masih cukup jauh. Dari tempat kami yang di Kampung Bayam kan aksesnya enak. Kalau di sini, memang agak sulit," katanya.

"Tapi kalau untuk fasilitas kayak, kemarin saya sendiri sudah mengalami. Ketika keluarga saya ada yang sakit, itu untuk ambulans cepat, siaga, untuk datang ke sini. Karena memang, kalau dicari klinik atau apa, itu susah di sini," tutur Shirley lagi.

Beberapa keluhan ini sudah disampaikan Shirley kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono ketika mengunjungi Rusunawa Nagrak usai kegiatan menanam pohon.

Heru mengakui bahwa ketersediaan klinik di Rusunawa Nagrak masih belum mumpuni untuk memenuhi kebutuhan warga.

Oleh karena itu, Heru memastikan, Pemprov DKI Jakarta akan menambah ketersediaan klinik di Rusunawa Nagrak.

Selain klinik, Heru menegaskan bahwa Pemprov DKI akan menyediakan berbagai macam keperluan yang dikeluhkan penghuni Rusunawa Nagrak.

Ia juga berjanji akan menambah shift pemberangkatan bus sekolah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/27/11145151/sebulan-tinggal-di-rusun-nagrak-eks-warga-kampung-bayam-minta-bus-sekolah

Terkini Lainnya

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke