Salin Artikel

Wanita yang Dibentak Satpam TMII Pedagang Ilegal, "Kucing-kucingan" Jualan dan Sering Ditegur

JAKARTA, KOMPAS.com - Wanita berinisial E dibentak sampai menangis oleh satpam berinisial AK saat sedang berjualan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (21/10/2023).

Video yang merekam kejadian itu pun viral di media sosial pada Rabu (25/10/2023). 

Human Resources & Public Relations Manager PJS Security, Bambang Suciono, mengungkapkan, E sebenarnya sudah sering ditegur secara lisan oleh AK.

"Sudah sering ditegur. Karena berulang kali (ketahuan berjualan di dalam TMII), akhirnya membuat surat pernyataan. Tapi yang begini bukan cuma bu E saja sih, hampir semua pedagang (tidak resmi) begitu. Banyak di sini," ungkap dia kepada Kompas.com, Kamis (26/10/2023).

Surat pernyataan itu merupakan perjanjian bahwa E tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, yakni berjualan di dalam TMII.

Surat dibuat saat E dibawa ke pos satpam pada hari yang sama ia dibentak oleh A di sekitar Anjungan Sulawesi Tengah.

E dibawa ke pos satpam untuk keperluan BAP sekaligus pembuatan surat pernyataan. Namun, AK juga ditegur atas perilakunya terhadap E.

Sering ditegur karena jualan "kucing-kucingan"

Bambang menuturkan, E mengaku sudah berjualan air mineral kemasan botol di dalam TMII sejak 1993.

Namun, ia tidak pernah mengantongi izin berjualan. Ia bekerja secara "kucing-kucingan".

"Sebenarnya dari dulu TMII itu ruang lingkup tertutup. Harus izin ke manajemen untuk berjualan di sini," jelas Bambang.

Lantaran pengamanan semakin ketat, belakangan E nekat memanjat dinding di belakang Skyworld Indonesia TMII menggunakan tangga bambu.

Sementara itu, ada pedagang lain yang berpura-pura sebagai wisatawan. Mereka sengaja membayar tiket masuk, tetapi untuk berjualan.

Meski demikian, mereka tetap dianggap melanggar aturan. Sebab, tiket hanya untuk berwisata dan bukan berjualan.

Perusahaan tempat AK bekerja baru mulai mengamankan TMII pada 1 Oktober 2023.

Sejak saat itu, AK selalu bertemu dengan E setiap kali melakukan patroli penertiban pedagang tidak resmi.

AK pun selalu memberi teguran secara lisan dan menggiring E keluar. Ini juga dilakukan kepada pedagang tanpa izin lainnya.

"Ya pergi (kalau ditegur). Tapi nyatanya, mereka ngumpet di salah satu anjungan. Kami lewat patroli (selesai), mereka keluar lagi dan jualan lagi. Bandel bahasanya," jelas Bambang.

"Iya-iya saja, pura-pura kabur tapi sebenarnya ngumpet nunggu (tim keamanan selesai patroli)," sambung dia.

Ketika menegur E untuk yang terakhir kalinya, yakni Sabtu sore sekitar pukul 17.00 WIB, AK menggunakan nada tinggi dan berulang kali membentak E.

Aksinya viral karena video yang direkam sebagai dokumentasi kegiatan bekerja bocor ke media sosial.

Bambang menjelaskan, seluruh kegiatan para sekuriti harus direkam sebagai bukti bahwa mereka memang bekerja pada hari itu.

Tujuan dari video rekaman AK adalah untuk menunjukkan bahwa saat ia sedang berpatroli, AK melihat pedagang tidak resmi. Ia adalah E.

Meski demikian, Bambang menyayangkan cara AK menegur E yang tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP).

"Tujuan divideokan sebagai bukti bahwa ada pedagang tidak resmi, dan itu tindakan yang dilakukan. Sebenarnya itu, sebagai bukti kerja," ucap Bambang.

"Tapi memang caranya salah. Emosi mungkin karena sudah sering ketemu (dan menegur) ibu itu. Semua (kegiatan) kami videokan sebagai bukti kerja. Kami tetap sayangkan kenapa (menegur dengan) emosi," kata dia.

Kejadian ini menyebabkan AK yang merupakan satpam outsourcing dari PT PJS Security, dipecat.

Sebelumnya, beredar sebuah video yang menunjukkan AK menegur E menggunakan nada tinggi dan berulang kali membentaknya.

Sejak video dimulai, AK sudah dalam posisi memarahi E sambil memegangi strap kanan tas gemblok yang digunakan E.

"Kamu ngelawan saya? Hah?" tegur AK di tengah isak tangis pedagang itu.

Sambil menangis dan sesekali menyeka air matanya, perempuan paruh baya itu langsung menjawab bahwa ia ingin pulang.

Namun, AK kembali bertanya apakah E akan kembali berjualan, yang mana langsung disangkal.

Karena tidak percaya, AK menarik paksa strap tas gemblok yang tengah digenggam sambil membentak "Sini! Sini!".

Namun, E tetap mempertahankan tasnya. Ia bahkan sampai duduk di tanah agar tas itu tidak diambil AK.

"Astaghfirullahaladzim jangan! Punya orang! Saya mau pulang, saya mau pulang! Ini punya orang, bukan punya saya sendiri!" kata E.

Tas terus digenggam oleh AK dan mereka masih beradu mulut sampai AK memaksa E berjanji tidak berjualan.

"Kamu berjanji, ibu ini udah tua. Kalau dagang lagi di sini saya bawa ke Polsek. Janji? Janji! Saya enggak ada takutnya bu. Kamu ini melanggar," kata AK.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/27/15400091/wanita-yang-dibentak-satpam-tmii-pedagang-ilegal-kucing-kucingan-jualan

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke