Warga Penjaringan, Jakarta Utara, itu mengungkapkan bahwa ia rutin menyervis motornya setiap bulan agar performa mesin tetap prima.
"Alhamdulillah, lulus. Oh rutin, setiap bulan. Minimal dua bulan di bawah. Terus, paling tidak ya ganti oli. Yang rajin, ganti oli sebulan sekali," kata Sarim saat ditemui Kompas.com di Jalan Lodan Raya.
Meski motornya rutin diservis dan memiliki surat lengkap untuk berkendara, Sarim mengaku tetap terkejut melihat tilang uji emisi di Jalan Lodan Raya.
Dia mengaku tidak mengetahui ada razia uji emisi.
"Wah enggak tahu ini (ada razia uji emisi). Masyarakat harus tahu dong, diperluas. Down juga sih. Ya kan kita enggak tahu, tapi down juga (ketika diberhentikan). Ya kan kita masyarakat biasa, enggak lepas dari rasa takut. Urusannya itu tadi, takut kena tilang," tutur Sarim.
"Kita bukan takut sama polisi, orang kalau enggak komplet surat-suratnya kan (lihat polisi) kayak ngelihat setan. Kalau surat lengkap, ya aman. Cuma ane surat lengkap, tetap down juga," imbuh dia tertawa.
Karena itu, Sarim meminta pemerintah melakukan sosialisasi terkait razia uji emisi yang lebih masif.
"Iya, kaget pas diberhentikan. Ada apa nih salahnya? Surat komplet, BPJS ada, motor muda. Apa lagi nih? Makanya tanya sama polisi. Katanya uji emisi, kalau enggak lulus, ya tilang. Nah itu yang bikin down," ujar Sarim.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/01/12080961/motor-keluaran-2017-lulus-uji-emisi-pengendara-saya-rutin-servis-dan