Padahal, rencana pembangunan Masjid Agung Kota Depok yang bakal menggusur bangunan SDN Pondok Cina 1 sudah dibatalkan.
"Yang paling utama kan itu (pembangunan masjid) sudah dibatalin. Setelah dibatalkan mau diapakan lagi? Kan rencana tadi mau dibangun (masjid), kalau sudah dibatalin, disetop dong, kembalikan lagi seperti awal," kata Hendro (41) salah satu orangtua murid saat ditemui di Kantor Wali Kota Depok, Rabu (1/11/2023).
Menurut mereka, dengan batalnya pembangunan Masjid Agung, semestinya tidak ada lagi kendala untuk mengembalikan kegiatan belajar mengajar sebagaimana harusnya di SDN Pondok Cina 1.
"Kalau sudah dibatalin ya harga mati normalisasi lagi. Apa salahnya kalau ini dinormalisasi dulu, dipertahankan lah. Kan pembangunannya batal, ya pindahan juga batal," ujar dia.
Dalam kesempatan ini, Hendro bersama sejumlah perwakilan orangtua murid SDN Pondok Cina 1 mendatangi Balai Kota Depok, Rabu (1/11/2023) pagi, untuk melayangkan surat permohonan soal normalisasi kegiatan belajar ini.
Mereka meminta pemerintah Kota Depok mengembalikan aktivitas belajar mengajar di SDN Pondok Cina 1, sebagaimana sebelum polemik pembangunan Masjid Raya Depok.
"Tujuan hari ini kita mengantar surat untuk Bapak Wali Kota yang tujuannya adalah menormalisasi SDN Pondok Cina 1 kembali ke semula seperti awal kita belum ada permasalahan ini," kata Hendro.
Surat permohonan itu telah ditandatangani 100 orangtua murid SDN Pondok Cina 1.
Melalui perwakilan orangtua yang datang pagi tadi, mereka sangat berharap keinginan dan usulan ini dapat diterima dengan baik oleh Pemerintah Kota Depok.
"Kita masih berpikir bahwa Wali Kota mau membangun Depok dengan pendidikan dasar. Kita ketuk sekali lagi, upaya-upaya hukum pun sudah kita lakukan. Artinya hampir semua upaya sudah kita lakukan. Kita tidak akan berhenti berupaya," tandas Hendro.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/01/17091971/masjid-agung-batal-dibangun-orangtua-murid-sdn-pondok-cina-1-kenapa